Gubernur Anwar Hafid Tekankan Sinkronisasi “Astacita”: Anggaran Pusat Mengalir Deras untuk Daerah yang Selaras, APBD Mandiri Bagi yang Tidak Sejalan!

 

JPPOS.id || Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, memimpin rapat koordinasi vital di Hotel Estrella, Luwuk, Senin (17/11-2025), bersama seluruh bupati dan wali kota se-Sulawesi Tengah. Forum strategis ini menjadi ajang evaluasi mendalam terhadap implementasi Program Astacita Presiden dan Wakil Presiden, sekaligus penekanan tegas mengenai konsekuensi anggaran bagi daerah yang tidak menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mereka dengan agenda prioritas nasional.

1

Dalam arahannya yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda, termasuk Kapolda Irjen Pol. Dr. Endi Sutendi dan Kepala Kejati Nuzul Rahmat, Gubernur Anwar Hafid menggarisbawahi bahwa “password” untuk mendapatkan alokasi dana pusat yang optimal di tahun 2026 adalah Astacita.

“Ini adalah rapat koordinasi pertama kita di penghujung tahun untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program Presiden dan Wakil Presiden di Sulawesi Tengah,” ujar Gubernur. “Seluruh kepala daerah wajib memastikan penyusunan RPJMD 2025–2030 selaras dengan kerangka pembangunan nasional yang berpedoman pada Astacita.”

Ancaman Pemotongan Anggaran Daerah

Gubernur mengingatkan para kepala daerah mengenai proyeksi anggaran 2026 yang disampaikan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri: anggaran kementerian/lembaga meningkat dua kali lipat, sementara anggaran pemerintah daerah menurun hingga 40%.

“Artinya, kita harus lebih kreatif,” tegasnya. “Selama program kita selaras dengan Astacita, dukungan dana dipastikan mengalir. Program yang tidak sejalan harus dibiayai dengan APBD masing-masing.”

Evaluasi Program Prioritas: Dari Makan Bergizi Gratis hingga Sekolah Rakyat

Rapat ini mengevaluasi sejumlah program kunci, antara lain Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan ketahanan pangan.

Makan Bergizi Gratis (MBG): Sebagai program dengan alokasi anggaran terbesar, MBG menimbulkan tantangan logistik. Produksi pangan lokal, khususnya ayam, telur, dan sayuran di Sulteng, dinilai belum mampu memenuhi permintaan, sehingga pasokan masih bergantung dari luar daerah.

Sekolah Rakyat: Program pendidikan gratis bagi keluarga tidak mampu ini diapresiasi efektif menekan angka kemiskinan dan telah berjalan di Tojo Una-Una, Sigi, serta tingkat provinsi. Rencananya, Sekolah Rakyat berkapasitas 1.000 siswa akan segera dibangun.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Program ini mendapat pujian dari Menteri Kesehatan karena efisiensi deteksi dini dalam menekan biaya layanan kesehatan.

Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah untuk menyukseskan agenda nasional ini. “Tidak ada persoalan besar yang bisa diselesaikan tanpa kerja sama. Saya berharap seluruh pimpinan daerah terus bersinergi menyukseskan Astacita pada 2026,” pungkasnya.

Pewarta : Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *