JPPOS.ID || Humbahas. Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, SE didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Makden Sihombing, S.Sos, Kadis Pendidikan Drs Jonny Gultom, Plt Kadis PMDP2A Parman Lumbangaol, ST, Plt Kadis Kesehatan P2KB dr Gunawan P Sinaga, Kadis Kominfo Batara F Siregar, SE bersama Camat Pakkat Ida Hayanti Marbun, Kepala UPT Puskesmas Pakkat Cahaya Purba, SKM, Bidan Desa termasuk Kepala Desa melakukan rapat terkait stunting di Aula Puskesmas Pakkat, Sabtu (4/3/23).
Bupati Humbahas menerangkan di Kecamatan Pakkat banyak jenis sayuran, buah-buahan seperti durian dan salak. Tapi kenapa masih ada stunting. Seharusnya tidak pantas lagi ada ditemukan kasus stunting di Pakkat.
Untuk menurunkan angka stunting secara bertahap, semua elemen masyarakat harus dilibatkan. Bidan Desa bersama Kepala Desa dan perangkatnya harus kompak untuk mendata warganya, siapa saja yang stunting.
Data dan identitasnya harus jelas siapa yang stunting, jangan ada masyarakat yang mengaku stunting supaya dapat bantuan. Stunting bukan aib. Kalau sudah terdata, maka dana desa bisa dianggarkan untuk keperluan stunting berupa pemberian makanan tambahan.
Sehingga secara bertahap angka stunting bisa menurun. Menurunkan angka stunting di Pakkat ini, harus sepenuh hati, sepenuh pikiran dan saling bekerjasama. Harus kerja tim, dikerjakan secara bersama-sama. Tidak sepihak tapi berbagai pihak. Gampang ini
dilaksanakan kalau punya hati, punya kerja yang serius. Harus diurus benar-benar supaya stunting bertahap menurun. Dinas Kesehatan, Puskesmas, Bidan Desa dan Kepala Desa supaya benar-benar serius bekerja. Dampaknya bukan besok, bukan tahun depan, tapi lima tahun bahkan 30 tahun kedepan” tegas Bupati Humbahas.
Setelah Bupati Humbahas selesai memberikan pengarahan dan diskusi bersama dengan Bidan Desa dan Kepala Desa. Selanjutnya Dinas Kesehatan P2KB, Camat, seluruh Bidan Desa dan Kepala Desa melakukan rapat percepatan penanganan dan pencegahan balita stunting.
Kadis Kesehatan P2KB dr Gunawan Sinaga mengatakan peserta rapat punya komitmen untuk bersinergi dalam rangka pengendalian dan penurunan angka stunting. Camat, Kepala Puskesmas dan seluruh Kepala Desa akan melakukan rapat koordinasi rutin 1 kali sebulan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Kepala Puskesmas memilih dan menugaskan 1 orang staf Puskesmas sebagai Ibu/Bapak asuh penanggungjawab 1 desa untuk pendampingan balita stunting di wilayah binaannya. Kemudian Kepala Desa menyiapkan anggaran desa untuk pengusulan JKN bagi ibu hamil dan balita dibawah 2 tahun yang belum memiliki BPJS.
Seluruh Bidan Desa memberikan edukasi mengenai stunting secara rutin di tempat ibadah di wilayah kerjanya masing-masing. Pengadaan antropometri di setiap posyandu diadakan dari dana desa sehingga setiap posyandu memiliki antropometi yang berstandar ujarnya.
( Tonga Sihite )