JPPOS.ID | Bengkayang, Kalbar – Proyek pembangunan ruang kelas baru di SMKN 3 Bengkayang yang dianggarkan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat tahun anggaran 2023, menuai protes Guru Pengajar Bengkayang. Saat ini kondisi bangunan tersebut mengkhawatirkan sebab bagian dinding sekolah sebanyak 3 lokal itu belasan titik sudah retak-retak.
Laporan Keterangan warga sekitar SMKN 3 lokasi proyek yang berlokasi di lintas Jalan Bengkayang – Singkawang Desa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (6/3/24).
“Melihat tembok dinding yang retak-retak kita jadi khawatir siswa/i nantinya jadi korban. Padahal itu belum diserahterimakan. Mengerikan, apalagi dinding yang retak itu ada di bagian dinding bangunan. Kalau ini tidak menjadi perhatian, kalau runtuh siswa yang jadi korbannya,” kata Franciskus Warga Sekitar SMKN 3 Desa Cipta Karya.
Hal senada diungkapkan Salah Satu Guru Pengajar yang enggan disebutkan namanya, ketika melihat pembangunan SMKN 3 Bengkayang tersebut yang mulai mengkhawatirkan. Sebut saja Guru Pengajar Ibu Dara saat dikonfirmasi mengatakan, belum ada perubahan dan perbaikan yang berarti.
“Padahal sebelumnya saya sudah minta itu (keretakan) diperbaiki, tapi sampai sekarang setelah kami melakukan aktivitas, saya belum menemukan tidak ada perubahannya. Yang saya lihat pihak pelaksana hanya menimpa dengan cat sehingga ketika cat sudah kering retak-retaknya kelihatan lagi,” kata Ibu Dara Guru Pengajar kepada wartawan, kemarin Rabu 28 Febuari 2024 Pukul 01.15 Wib.
Pembangunan Gedung SMKN 3 Bengkayang oleh Cv. Citra Agung Nomor Kontrak 027/4674/SPK/DIKBUD-D, tanggal kontrak 02 November 2023 disebutkan menelan anggaran sekitar Rp 1 Miliyar lebih dari APBD 2023. Pihaknya menegaskan agar pejabat pembuat komitmen (PPTK) harus untuk ikut menjelaskan dan mempertanggungjawabkan hasil proyek tersebut.
“Saya meminta agar pihak SMKN 3 Bengkayang tidak menandatangani serah terima proyek itu. Kalau dipaksakan diterima, maka pihak sekolah bisa terkena pidana juga karena jika terjadi sesuatu pada bangunan itu nantinya,” kata Guru Pengajar Ibu Dara bernada ancaman.
Pada saat Tim melakukan Investigasi Pembangunan Gedung SMKN 3 Bengkayang menemukan belasan titik dinding gedung retak, lantai bergelombang, jebol dan tidak adanya saluran air serta ventilasi jendela tidak berfungsi.
Sejak berita ini ditayangkan Dinas terkait dan Pihak Pelaksana belum dapat dikonfirmasi.
(Tim)