Mantan Kapolda Lampung Irjen Pol. (Purn) Ike Edwin Berdialog dengan Nelayan Pulau Pasaran

JPPOS.ID_LAMPUNG
Bandar Lampung — Irjen Pol. (Purn.) DR. Hi. Ike Edwin, yang sering di sapa Dang Ike selalu ingin dekat dengan masyarakat Kota Bandar Lampung pada khususnya dan masyarakat Lampung pada umumnya.

Hal tersebut terlihat pada Sabtu, 21 November 2020 pagi hari menyambangi beberapa nelayan di sekitar pusat produksi ikan asin terbesar di Lampung yakni Pulau Pasaran, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung.

Dalam mengisi waktu weekend-nya tersebut, Dang Ike mengajak putra sulungnya Kanjeng Gusti Saibatin serta salah satu Suttan Kerajaan Adat Paksi Pak Skala Brak yakni PYM PUN Yanuar Firmansyah dari kerajaan adat Paksi Buay Belunguh dan beberapa anggota keluarga yang lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Dang Ike beserta rombongan sempat berkeliling pulau pasaran menggunakan perahu kapal nelayan guna melihat dari dekat aktivitas dan kegiatan para nelayan yang ada di Kota Bandar Lampung khususnya di sekitar Pulau Pasaran.

Setelah beberapa saat berkeliling di sekitar Pulau Pasaran, Dang Ike beserta rombongan yang didampingi oleh beberapa nelayan menaiki kapal nelayan yang biasa disebut Bagan Badak. Yang mana kapal motor tersebut didesain oleh para nelayan menjadi sarana penangkapan ikan di laut dengan alat tradisional dan lampu listrik dengan menggunakan mesin Diesel.

Saat berada di atas kapal motor (Bagan Badak) tersebut, Dang Ike berdialog langsung kepada beberapa orang nelayan yang turut serta dalam rombongan untuk mengetahui kendala-kendala yang selama ini dihadapi para nelayan Pulau Pasaran dalam mencari ikan dan harapannya kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung pada khususnya dan Pemerintah Provinsi Lampung pada umumnya.

Setelah selesai berdialog, Dang Ike mengajak para nelayan yang turut serta dalam rombongan untuk sarapan bersama diatas Kapal motor nelayan tersebut.

Dalam perjalanan pulang dari keliling, Dang Ike menyampaikan kepada awak media bahwa “nelayan juga adalah para pejuang bangsa, pejuang bagi keluarganya, dan pejuang bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut menurut ia, karena nelayan lah anak-anak Indonesia ini bisa cerdas otaknya, sebab bisa mengkonsumsi ikan dari hasil tangkapan para nelayan,” pungkasnya. (Bahri/rls).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *