Jppos.id || Jakarta. Sejumlah Fungsionaris Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB-PASU) bersilaturahmi ke Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia pada Kamis, 12 Januari 2023
Delegasi silaturahmi PB-PASU diantaranya Eka Putra Zakran, SH MH (Ketua Umum), Amiruddin Pinem, SH (Sekretaris Jenderal), Betty FW Meliala, SH (Waketum Program Advokasi), Muhammad Yunus, SH MH (Waketum Program Seni dan Olahraga) dan Zulkifli Lubis (Waketum Program Kerjasama Antar Lembaga Dalam dan Luar Negeri) disambut hangat oleh Konjen Malaysia Ayub Bin Omar, Wakil Konjen Azizan Binti Abdullah dan Pegawai Perhubungan Polis Diraja Malaysia, Asp Ahmad Shahir Bin Abdullah di Lantai 2 Kantor Konjen Malaysia Jl. Diponegoro No. 43 Medan.
Ayub Bin Omar, Konjen Malaysia untuk Medan menyatakan, tahniah untuk PASU.
“Tak kenal makanya tak cinta, walau serumpun tapi bisa berbeza juga, tapi kalau tau dengan Malaysia pasti apresiasi. Seperti Anwar Ibrahim bilang, hubungan Indonesia Malaysia itu istimewa atau spesial. Jadi hubungan negara ini tergantung pemimpinnya”, kata Ayub.
Masih menurut Ayub, terkait rencana lawatan PASU ke Kuala Lumpur pada 17-21 Juli 2023 merupakan program menarik, saya mengucap tahniah untuk PASU, ujarnya.
Lebih jauh, Ayub bahkan memberi anjuran lawatan selain ke Putra Jaya, Museum Sejarah, Polis Diraja Malaysia, juga memberi saran agar PASU melakukan lawatan ke Bar Konsul (Organisasi Advokat) Kerajaan Malaysia, Mahkamah dan Attorney atau Kejaksaan Malaysia untuk lebih mengenal dunia bukum di Malaysia, sebutnya.
“Baru kali ini ada Perkumpulan Advokat silaturahmi kemari, jadi untuk PASU saya ucapkan Succes”, tambah Ayub.
Nanti akan saya cuba untuk berkomunikasi dengan kerajaan Malaysia dalam rangka memfasilitasi lawatan PASU ke Kuala Lumpur, pungkasnya.
Eka Putra Zakran, SH MH Ketua Umum PB-PASU mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak Konjen Malaysia berdaulat di Medan.
“Terima kasih kepada Pak Ayub dan Ibu Azizah yang telah berkenan menerima kami bersilatuhami. Sebagai negara rumpun melayu antara Indonesia dan Malaysia walau ada persamaan, namun dalam penerapan sistem hukum ada perbedaan. Indonesia sebagai bekas jajahan kolonialis Belanda menganut Sistem Hukum ala Eropa Kontinental, sedangkan Malaysia sebagai bekas jajahan Inggris menganut sistem hukum Anglo Saxon, jadi dalam penerapan berbeda, paparnya.
Dikatakan Epza, panggilan akrab Eka Putra Zakran bahwa silaturahmi dilaksanakan dalam rangka menjalin hubungan kerjasama dalam dan luar negeri serta membicarakan pelaksanaan program strategis PASU Go Internasional ke Kuala Lumpur yang mengangkat thema: Menelaah Penerapan Sistem Hukum Antara Eropa Kontinental dan Anglo Saxion yang direncanakan akan digelar pada tanggal 17-21 Juli 2023 di Negara Kerajaan Malaysia.
“Izin pak Ayub dan bu Azizah, sebagai tambahan informasi, kebetulan tanggal 21-28 Desember 2022 yang lalu, saya dan tim baru kembali dari Ibu Kota Jakarta dalam lawatan Safari Milad PASU Ke-1, Alhamdulillah sukses dan lancar. Nah, bulan Juli nanti sekitar 40 dari 60 anggota PASU akan lawatan go internasional ke Malaysia, jadi kami mohon dibantu untuk difasilitasi, kami ingin belajar dari kemajuan peradaban Malaysia termasuk soal disiplin. Nanti pengalaman di Malaysia akan kami ceritakan kepada anak cucu kami, sehingga menjadi motivasi buat mereka, tandas Epza.(Erf)