Kehadiran 31 Asosiasi Board Of ETNA Tourism Selain Meningkatkan Perekonomian Wisata, Siap Bersaing Dengan Ayuverda India dan TCM China

jppos.id, Jakarta – Sekitar 31 asosiasi yang berhubungan dengan spa wellness atau kesehatan dan kebugaran etnik nusantara mendeklarasikan terbentuknya Board of ETNA Tourism di PENN Jakarta, Jl. Wolter Monginsidi No.25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/7/2023).

Tujuan dari terbentuknya Board of ETNA Tourism ini untuk meningkatkan awareness wellness di masyarakat sebagai bagian penting dalam mempromosi wisata wellness.

Menempatkan ethnowellness Nusantara (ETNA) sebagai entitas spa wellness Indonesia dalam tataran Internasional agar lebih dikenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik yang berasal dari dalam dan luar negeri.

Ketua Indonesia Wellness Master Association (IWMA), Dr. Drs. Jajang Gunawijaya, M.A mengatakan bahwa Indonesia kaya akan wellness yang berakar dari ratusan suku bangsa dan kerajaan-kerajaan nusantara yang kemudian disebut ethno wellness.

Dari 3 asosiasi dan Majelis Adat dan Kerajaan Nusantara (MAKN), maka disebut ethno wellness nusantara. Kemudian, dari 3 asosiasi plus MAKN itu memformulasikan jadi ethnowellness nusantara atau disebut ETNA.

Kegiatan ini, menurut Jajang, harus dipopulerkan, dikomunikasikan dan dipromosikan baik skala nasional, maupun internasional.

Menurut Jajang, dari ratusan suku bangsa yang ada di Indonesia, ratusan itu pula terdapat kekayaan ethno wellness nusantara.

“Tapi yang sudah diteliti secara mendalam oleh para ahli ada 15,” ujar Jajang.

Sementara itu, Ketua Wellness & Healthcare Entrepreneur Association (WHEA), Dra. Agnes Lourda Hutagalung, CONFEC, ITEC, CIBTAC, BABTAC, Diplom, Arom, WM, CIDESCOS menyatakan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan daya saing wisata wellness Indonesia dengan beberapa negara lainnya.

“Di negara lain ada Thai Massage, Shiatsu, Swedish Massage, Ayuverdha India. Padahal Indonesia lebih kaya wellnessnya,” ujar Lourda.

Dengan semakin bertambahnya destinasi wisata kesehatan dan kebugaran yang berasal dari etnik nusantara, maka akan berefek pada meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Lourda menambahkan, kegiatan ini bertujuan juga:

Pertama, menjadikan Indonesia sebagai salah satu wellness destination of the world.

Kedua, mengibarkan budaya kesehatan Indonesia bersaing dengan Ayuverda India atau TCM China yang sangat mapan bahkan dengan fakultas kedokterannya masing-masing, maupun bersaing dengan kompetitor berat lainnya (Thailand, Jepang dll).

Ketiga menjual wellness media Indonesia yang siap jual ke dalam negeri atau mancanegara.

Keempat meningkatkan kualitas tourism.

Kelima, mengutamakan lokal wisdom, alam, kesenian dan olah tubuh jiwa sebagai kekuatan pariwisata Indonesia.

Keenam, menjunjung tinggi akhlak, karakter dan dignity bangsa-bangsa sebagai sikap utama.

Ketujuh, menjaga keseimbangan alam menuju zero caebon tourism.

Kedelapan, pemerataan ekonomi pariwisata Indonesia.

Kesembilan, memastikan pekerja pariwisata ETNA terutama wanita dan anak-anak agar pendidikan, berketerampilan, dan bersertifikasi yang kompetitif berbanding standar internasional.

Kesepuluh, hanya menjual usaha pariwisata yang telah sesuai dengan standar yang membanggakan Indonesia di mata dunia.

Ridwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *