Gelar Diskusi Publik dan Silaturahmi, PASU Bagikan Passport Go Internasional Kepada Anggota

Jppos.id || Jakarta, Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) Gelar Diskusi Publik dan Silaturahmi Ramadhan serta bagikan Passport kepada anggota dan seluruh calon peserta program PASU Go Internasional pada Kamis 06/04/2023.

Kegiatan silaturahmi bertajuk “Pandangan Ulama dan APH Terhadap WBK Dalam Rangka Mewujudkan Peradilan Bersih” tersebut diikuti kurang lebih 40 peserta bertempat di Istambul Room Lantai 2 Hotel Madani Jl. SM Raja/Amaliun No. 1 Medan Sumatera Utara.

Bertindak sebagai narasumber diantaranya: Dr. Muslim, SH MA (Ketua Pengadilan Negeri Medan), Drs. Burhanuddin, MAg (Ketua PD Muhammadiyah Medan) dan Roos Nelly, SH MH (Praktisi dan Akademisi FH Amir Hamzah Medan) serta Moderator Sudirman Naibaho, SH Bendahara Umum PB PASU.

Kegiatan diskusi dan silaturahmi Ramadhan PB PASU tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk memupuk dan merawat ukhuah antar sesama pengurus dan anggota serta merupakan puncak peringatan Milad PASU Ke 1 dan juga momentum pembagian Passport PASU Go Internasional hasil kerjasama PB PASU dan Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Medan pada program Smart EAZY Passport beberapa minggu yang lalu.

Eka Putra Zakran, SH MH (Epza) Ketua Umum PB PASU dalam sambutannya menyatakan, kegiatan silaturahmi, diskusi dan buka puasa bersama keluarga besar PASU dilaksanakan dalam rangka memupuk dan merawat ukhuah silaturahmi anatar sesama pengurus dan anggota.

“Kegiatan silaturahmi dan diskusi publik kali ini dibingkai dalam program Karbu PASU Spesial Ramadhan, tujuannya adalah untuk memupuk dan merawat hubungan silaturahmi pengurus dan anggota serta membagikan Passport PASU Go Internasional hasil kerjasama PB PASU dan Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Medan. Semoga dibulan yang penuh berkah, rahmat dam ampunan ini, kita menjadi insan yang bertaqwa. Tentu kita berteriam kasih atas kesediaan Ketua PA Medan, Ketua PDM Medan dan Uni Nelly selaku Advokat atau praktisi hukum yang telah berkena menjadi narasumber dalam acara ini, kata Epza.

Dr. Muslim, SH MA Ketua PA Medan menyatakan di Pengadilan Agama Medan saat ini sedang dibangun zona inregritas dan telah telah dilakukan reformasi pemahaman.

“Jadi kami di Pengadilan Agama Medan saat ini sedang membangun zona integritas, artinya kita selain membangun fisik juga harus membangun manusianya, karena kami menyadari SDM di kami masih kurang. Disamping itu, kami sangat menantikaan saran-saran yang membangun dari PB PASU dan Bapak Ibu sekalian. Pendeknya kami di PA Medan siap memberikan pelayanan terbaik dalam rangka mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan saat ini kami juga telah mencoba merefornasi pemahaman, bahwa kami harus bermitra dengan para advokat, kalau dulu-dulu kan tidak, ucap Muslim.

Drs. Burhanuddin, MAg Ketua PD Muhammadiyah Medan menyatakan, dalam AlQuran dijelaskan, sesungguhnya kata Allah inilah AlQuran jalan yang lurus, maka ikutilah AlQuran itu, jangan ikuti yang lain.

“Jadi kalau bicara persolan Korupsi di Indonesia, fenomenanya sudah luar biasa, bahkan nomor satu di Asia Tenggara. Yang anehnya, korupsi kelihatan seperti tren. Sepertinya koruptor tak lagi dianggap aib, begitulah maraknya di Indonesia. Disamping itu, Orang sekarang lebih cendrung cinta dunia dari pada akhirat, padahal hukum mengambil hak orang lain itu berat hukumannya. Jadi saya lihat korupsi sulit merubahnya, ibarat “Onta jatuh dalam lubang jarum”. Harapan kita dari acara ini, mudah-mudahan PB PASU Sukses, ungkap Burhan.

Roos Nelly, SH MH Praktisi Hukum yang juga meruoakan Advokat PASU menyatakan, Zona Integritas merupakan sebutan atau pridikat yang diberikan kepada kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang pimoinan dan jajarannya memounyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencehan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Bicara masalah korupsi saya melihat ada dua faktor penyebabnya, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi sikap tamak, rakus serakah manusia, gaya hidup konsumtif dan moral lemah. Sedangkan faktir eksternal meliputi aspek sosial, politik, hukum, ekonomi dan organisasi, tandas Nelly.

Selesai menutup sesi diskusi publik, Sudirman Naibaho membagikan Passport kepada sejumlah anggota dan peserta PASU Go Internasional Indonesia Malaysia, kemudian acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan shalat magrib berjamaah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *