jppos.id, Jakarta – David Chandrawan, Ketua Ikatan Alumni PPM School of Management (IKA PPM), segera bergerak cepat setelah dilantik dua bulan lalu. Bersama para pengurus IKA PPM, David memulai inisiatif kerja sama dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pada Senin, 2 September 2024, David, yang juga Ass. Vice President PT. Bank Central Asia, Tbk, mengunjungi Kementerian Investasi/BKPM bersama Sekjen IKA PPM, Yan Wibisono, serta beberapa pengurus lainnya. Kunjungan ini disambut oleh Wakil Menteri Investasi/BKPM, Ir. Yuliot Tanjung, yang menyambut baik inisiatif tersebut dan membuka diskusi mengenai potensi kerja sama antara kedua pihak.
“Tujuan kunjungan ini adalah untuk menggali peluang dalam mencapai kerja sama yang berkelanjutan serta memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” ungkap David dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (3/9).
Pemaparan Program Kerja IKA PPM
Dalam pertemuan tersebut, David juga memaparkan sejumlah program kerja IKA PPM. Program-program ini mencakup:
1. Integrasi Sistem Manajemen Informasi IKA PPM: Termasuk pembentukan Share Interest Group (SIG), pembaruan database alumni, penerbitan alumni card bekerja sama dengan perbankan, serta pengaktifan media sosial IKA PPM.
2. Blue Fest: Sebuah acara hiburan ikonik yang melibatkan festival musik dan seni, turnamen olahraga, serta penampilan dari alumni.
3. Alumni to Alumni: Program mentoring antar alumni yang berfokus pada pengembangan bisnis, karier, dan pendidikan tinggi.
4. Tanggung Jawab Sosial: Inisiatif sosial yang melibatkan pemberian beasiswa, program mengajar, bantuan bencana, dan pengembangan UMKM.
Harapan dan Dukungan Wamen Investasi
Wakil Menteri Investasi/BKPM, Ir. Yuliot Tanjung, menyampaikan harapannya agar IKA PPM dapat berkontribusi dalam memajukan investasi di Indonesia melalui ide-ide inovatif dan riset yang dilakukan para alumni. Ia juga mendorong agar alumni PPM terus berpartisipasi dalam pertemuan rutin yang akan membahas isu-isu penting terkait kemajuan bangsa.
Yuliot juga menekankan bahwa Kementerian Investasi/BKPM akan memprioritaskan perbaikan iklim investasi di Indonesia. Ini dilakukan melalui konsolidasi dengan kementerian/lembaga terkait dan penyempurnaan sistem perizinan berbasis elektronik, Online Single Submission (OSS).
Target Investasi RI Tahun 2024
Wamen Yuliot menegaskan bahwa Kementerian Investasi/BKPM menargetkan investasi sebesar Rp1.650 triliun pada tahun 2024. Target ini diharapkan dapat tercapai melalui berbagai kemudahan yang ditawarkan kepada investor, termasuk promosi, layanan perizinan, hingga pengawalan dalam realisasi investasi.
“Dengan tercapainya target ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” pungkas Yuliot.
Ridwan.