JPPOS.ID || Humbahas – Siaran PERS syunting perdana Jebolan Program Indonesia Film 2021 dengan Judul
Tulang Belulang Tulang dilaksanakan di Ayolah Hotel perkantoran Bupati Doloksanggul selasa 09/05/2023 sekira pukul : 20;00 wib.
Film panjang komedi tulang belulang mulai diproduksi pada awal bulan Mei 2023,hasil karya Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nanci Supangkat yang diproduksi Adhya Pictures dan Pomp Films serta didukung oleh
Direktorat perfilman,musik, dan media,
Direktorat Jenderal kebudayaan, kemendikbudristek.
Sarmarria menambahkan, pembuatan Flim ini sudah direncanakan sejak umur 20 tahun, dia melihat sejarah nenek moyangnya yang tulang belulang nya ( mangokal holi bahasa batak) dari Propinsi Bandung dibawa ke kabupaten Toba Sumut, acara ini sangat menarik perhatian dan spesial menarik perhatian khusus.
Syuting pertama pembuatan flim ini diadakan di kabupaten Samosir Sumut.
Kita sebagai suku batak merasa bangga dan bersyukur kerana dapat membuat flim Tulang belulang tulang menjadi program Nasional.
Flim yang merupakan hasil inkubasi dari program Indonesia flim tahun 2021 yang
diselenggarakan kemendisbudristek terinspirasi dari upacara adat Batak dalam pemindahan tulang – belulang leluhur.
Upacara adat dilakukan dengan membongkar kembali makan ( udean ) , untuk mengumpulkan sisa tulang belulang
( holi-holi) dan menempatkan kebangunan tugu ( simin ) . Mangongksl holi berlangsung dalam rangkaian upacara adat Batak baik sebelum, saat dan setelah makam digali dan tulang belulang dikumpulkan.
Tradisi mangongksl holi ini bukanlah tradisi yang sembarangan dan harus dilakukan sesuai dengan adat Batak. Marga yang menggelar harus menjamu seluruhkelyarga besar dan tetangga kampung.
Selain itu harus menyediakan kain ulos yang dilambangkan sebagai simbol pengharapan, agar keturunan selalu diiringi keberkahan.
Adhya Pictures selalu patner produksi, “Tulang Belul Tulangang” menuturkan alasan;
Ide cerita sangat menarik sebuah drama komedi keluarga yang sarat dengan person
moral dan muatan lokal namun sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari karena kemasannya ringan, bisa menjadi hiburan dan menambah pengetahuan pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Direktur perfilman, musik, dan media Ahmad Mahendra yang mengapresiasi pelaksanaan produksi flim, sebagai salah satu cara pelestarian dan memajukan kebudayaan terlebih di Indonesia yang memiliki budaya yang
sangat kaya, dan dapat diangkat suatu narasi bernuansa lokal. Selain menggambarkan nilai- nilai hidup pada masyarakat adat, filim ini memiliki nilai kearifan lokal yang menarik untuk masyarakat.
Mahendra memprioritaskan kebebasan masyarakat dalam berkarya untuk mengembangkan nilai-nilai budaya di Indonesia ujarnya.
Mahendra mengharapkan bahwa flim ini dapat memenangkan hati penonton baik pada tingkat Nasional maupun Internasional imbuhnya. ( Tonga, Sihite)