JPPOS.ID | PONTIANAK – Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr. Harisson, M.Kes., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Drs. Sugeng Hariadi, M.M., dan Kasatpol PP Prov. Kalbar, Y. Anthonius Rawing, S.E, M.Si., Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menyambangi SMA Negeri 1 (SMAN 1) Pontianak dalam rangka pelaksanaan vaksinasi untuk kalangan Pelajar SMA/SMK, Jum’at (09/07/2021).
Usai kunjungan Gubernur Kalbar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Kadisdikbud Prov Kalbar) menjelaskan pelaksanaan vaksinasi dimulai dari siswa/i kelas XII terlebih dahulu dan akan berlangsung selama 22 hari ke depan. Total siswa/i kelas XII di seluruh Kalbar berjumlah 10.000 dengan jumlah sekitar 500 orang di setiap sekolah. Hari Sabtu tanggal 10 Juli 2021 program vaksinasi akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pontianak yang akan digabungkan dengan vaksinasi siswa/i SMA Negeri 11 Pontianak.
“Pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar SMA/SMK ini dapat mendukung Program Vaksinasi Nasional. Sebagai Kadisdikbud, saya mengharapkan orang tua dapat mendukung program vaksinasi dalam rangka penguatan imunitas tubuh siswa. Sesuai arahan SKB 4 Menteri, untuk memulai pembelajaran tatap muka harus memberikan vaksinasi kepada peserta didik dan guru”, harap Drs. Sugeng Hariadi, M.M.
“Program pemerintah harus didukung oleh masyarakat. Vaksinasi akan mengurangi penularan. Penularan akan tetap ada walaupun sudah divaksin, tetapi ada perlawanan dari tubuh, sehingga fatalitasnya lebih rendah dari orang yang tidak divaksin”, jelas Kadisbud.
Kadisdikbud Prov Kalbar berharap masyarakat yang memiliki putra/i yang bersekolah di SMA/SMK untuk selalu mendukung program pemerintah sehingga vaksinasi ini berjalan sukses dan lancar. Jika kondisi sudah membaik, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan.
“Sebagian besar orang tua siswa mendukung program vaksinasi ini, tetapi belum mencapai 100%. Saya berharap minimal 90% orang tua mendukung. Hari ini, sebanyak 311 dari 445 siswa/i SMAN 1 Pontianak sudah mendaftar vaksinasi. Artinya, sudah hampir 80%. Angka ini sudah bagus”, pungkas Kadisdikbud.
“Setelah pemberian vaksin, kami akan mengkaji proses pembelajaran tatap muka untuk zona oranye. Bapak Gubernur menyarankan untuk tidak tatap muka dulu, apalagi zona merah yang sangat tinggi kasus Covid-19. Tetapi, jika program vaksinasi ini berhasil, maka semua kasus Covid-19 akan menurun dan zona berubah menjadi kuning, pembelajaran tatap muka akan kita mulai”, harapnya.
Disamping itu, PPKM Mikro di daerah Jawa dan Bali mewajibkan syarat sertifikat vaksin. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewajibkan masyarakat agar mau divaksin. Tidak ada upaya pemerintah untuk menyengsarakan masyarakat, tetapi sebaliknya, pemerintah ingin memakmurkan dan melindungi. Untuk itu, kita bersama-sama mendukung program vaksinasi.
“Untuk siswa/i SMA/SMK di kabupaten/kota lain juga akan diberikan vaksinasi seperti ini. Dengan adanya Instruksi Gubernur untuk mempercepat vaksinasi, kami memprioritaskan usia 18 tahun atau usia SMA/SMK secara bertahap dengan memulai dari siswa/i kelas XII terlebih dahulu”, tutup Kadisbub Prov Kalbar.
Adpim ProvKalbar
Editor : Budiyanto Tyo