RSUD Kota Tangerang Memperingati Hari Pendengaran Sedunia (World Hearing Day) “Peduli telinga dan pendengaran untuk semua”

JPPOS.ID | KOTA TANGERANG – Hari Pendengaran Sedunia diadakan pada tanggal 3 Maret setiap tahunnya, untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana mencegah gangguan pendengaran dan ketulian serta mempromosikan perawatan kesehatan telinga, RSUD Kota Tangerang memperingati Hari Pendengaran Dunia, Mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk peduli akan kesehatan pendengaran, Jangan takut untuk mendatangi fasilitas kesehatan jika terdapat masalah pendengaran.

PERHATI BKL Banten mencatat bahwa Penurunan fungsi pendengaran tak hanya dialami kaum lanjut usia, generasi muda di Banten juga berpotensi mengalami gangguan pendengaran akibat pemakaian earphone, headset maupun earpod atau di sebut piranti penyuara telinga dengan atau tanpa kabel yang volumenya dapat dikendalikan oleh pengguna, tanpa mengganggu orang di sekitarnya.

“Generasi muda juga berpotensi besar mengalami penurunan fungsi pendengaran yang berujung pada tuli. Hari Pendengaran Sedunia, 3 Maret ini, menjadi momen penting kampanye menjaga telinga sebagai indera pendengaran berfungsi baik,:” Ujar dr.Gustav Syukrinto Sp.THT -KL RSUD Kota Tangerang sekaligus, Ketua PERHATI BKL BANTEN, Kamis (02/03/23).

“Dalam “Hari Pendengaran Sedunia” RSUD Kota Tangerang mengkampanyekan Pencegahan dan Pengendalian,dengan adanya kemajuan teknologi memberi tantangan besar pada generasi muda,Tantangannya adalah, semakin meningkatnya karena kebiasaan baru selama dan pasca pandemi generasi muda semakin dekat dengan teknologi gawai, memakai piranti dengar, Bahkan mereka abai dengan kesehatan telinga atau pendengarannya. Data WHO, diperkirakan 1 hingga 1,5 milyar anak muda di dunia berpotensi mengalami penurunan fungsi pendengaran karena paparan bising dengan mendengarkan musik, game online, dan sebagainya melebihi batas,” jelas dokter Gustav lagi.

Perlu diketahui, Lebih dari 50 persen generasi muda usia 12-35 tahun mendengarkan musik atau bermain game online di handphone atau komputer dengan volume diatas batas desibel dan berisiko menyebabkan penurunan fungsi pendengaran

Gangguan pendengaran merupakan penyebab disabilitas keempat tertinggi di dunia, pendengaran menjadi aset penting manusia karena mempengaruhi berbagai hal, mulai dari komunikasi, perkembangan bicara dan bahasa, kognisi, edukasi, pekerjaan, kesehatan mental hingga hubungan interpersonal.

“Sesuai dengan slogan tersebut pada World hearing day 2023, maka masyarakat hendaknya rutin memeriksakan telinga tiap 6 bulan, terutama bila ada keluhan mengenai pendengaran dan telinga disarankan secepatnya mendapatkan penanganan yang sesuai dan layak, Pendengaran merupakan satu satunya indra yang dapat diperiksa ketika bayi baru lahir agar dapat terdeteksi sejak dini bila terjadi gangguan pendengaran, dan diharapkan bila ditemukan adanya gangguan Dapat ditangani secepatnya sehingga tidak menjadi kerusakan permanen yg menyebabkan ketulian, keterlambatan berbicara dan tumbuh kembang pada anak,” Tutup dokter gustav.

Ridwan/rls.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *