Korban Ronald Leonardo Simarmata
JPPOS.ID || Medan – Korban sengketa tanah Ronald Leonardo Simarmata kecewa dan menolak keras menand
atangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Penyidik Resmob Satreskrim Polrestabes Medan, AIPTU Manad Sianipar.
Korban mengatakan, awalnya menerima surat undangan pada tanggal 06 oktober 2023 yang tertanggal 30 September 2023 untuk wawancara pada hari Sabtu tanggal 07 oktober 2023, guna tindak lanjut proses kasus yang ia laporkan pada bulan Februari 2023 lalu, dan korban pun datang menghadap penyidik.
“Saya terima surat undangan wawancara seminggu setelah tanggal surat yang tercantum, dan esok nya jadwalnya, aneh, seminggu baru sampai surat nya, padahal kalau saya jemput hanya setengah jam perjalanan (maksimal). Ujar Korban Ronald. Senin (16/10/2023) siang.
Usai diwawancarai oleh penyidik, kata korban, dirinya disuruh baca selembaran kertas Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Setelah membaca, apalah daya korban bagaikan disambar petir disiang hari.
Pasalnya, BAP yang sudah ia baca, ternyata diduga tidak sesuai Fakta di TKP.
“Pada saat setelah saya diwawancarai, hasil ketiknya disuruh saya baca, tidak lain hasil BAP, dan betapa terkejutnya saya, saat membaca BAP itu, jauh berbeda dengan fakta kejadian/ peristiwa di TKP”. Ungkap Korban Ronald.
Korban merasa kecewa dan menolak keras untuk tidak menandatangani BAP tersebut.
“Saya sangat kecewa, menolak dan keberatan menandatangani BAP saya, karena tanah saya sudah diserobot dan dirusak, namun tidak tertuang dalam BAP.” Ujar Korban Ronald Simarmata.
Ketika di Konfimasi kepada penyidik Resmob Aiptu Manad Sianipar, lewat whatsApp tidak menanggapi terkait hal itu, tapi menyuruh datang kekantor sekalian membawa Korban.
“Ke kantor aja bang…
Aku tunggu besok pagi ya bang.. Sekalian bawa pak ronalnya,” jawab singkatnya. Senin (16/10/2023) sore. (Fasa – Korlipsu)
