JPPOS.ID | BENGKAYANG – Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkayang kali ini sedang menangani kasus penipuan yang berkedok beasiswa Bidikmisi, kejadian itu diketahui dilakukan oleh oknum berinisial Z yang merupakan warga di wilayah kabupaten Bengkayang.
Kapolres Bengkayang AKBP. NB Darma, SIK, MH, melalui Kasatreskrim AKP Antonius Trias Kuncorojati, SH, dalam keterangannya mengakui masih mempelajari dan mendalami kasus yang sedang bergulir ini. Ia menjelaskan, pihaknya sudah menerima laporan terkait penipuan ini pada bulan Maret yang lalu.
“Sudah ada korban yang melaporkan kejadian tersebut. sekarang kami masih mendalami kasusnya ini seperti apa,” terang Kasat Reskrim kepada awak media ini, Rabu (7/7/2021).
ia menjelaskan, modus penipuan berkedok beasiswa Bidikmisi ini sudah berjalan selama kurang lebih 3 Tahun, yaitu pada tahun 2018-2020. Pelaku saat menjalankan aksinya kepada korban dengan memberikan iming-iming tertentu. Setelah korbannya percaya dan mengikuti kemauan pelaku, pelaku lantas meminta sejumlah uang yang bervariasi mulai dari 2,7 juta dan seterusnya untuk pengurusan beasiswa perguruan tinggi tersebut.
“Oknum ini meminta uang untuk biaya pendaftaran, jasa almamater dan lainya, padahal kalau namanya beasiswa tidak di mintai duit. Dan lebih parahnya korban sudah menyetor uang tetapi malah masuk kuliah anaknya tidak dapat beasiswa yang di janjikan,” kata kasat.
“Penipuan yang dilakukan oleh Z ini juga mengatasnamakan bahwa program tersebut adalah program partai, dan salah satunya perguruan ditunjukan di STIE Budi Utomo Pontianak, padahal kalau beasiswa adanya dari pemerintah dan perusahaan saja,” jelasnya.
Antonius Trias Kuncorojati juga mengatakan, bahwa kemungkinan kasus ini bersindikat yang bukan hanya di lakukan oleh oknum terlapor di Bengkayang saja, melainkan melebar di beberapa daerah di Kalbar.
“Pelaku ini dia memperkerjakan oknum-oknum yang lain, nanti ada yang bertugas merekrut korban di daerah lain selain di Bengkayang,” ungkap Kasat.
Selama sudah 3 Tahun berprofesi sebagai spesialis tipu Beasiswa Bidikmisi. Diperkirakan pelaku sudah meraup keuntungan ratusan juta rupiah kepada korbannya, karena diketahui dengan nilai pendaftaran jutaan rupiah dan korban yang lebih dari satu.
“Kerugian di taksirkan ratusan juta, karena banyak orang dan bukan hanya di lakukan di Tahun 2020 saja, untuk saat ini kita akan lakukan pengecekan di STIE Budi Utomo Pontianak,” ucapnya.
Kasat Reskrim juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan yang kerap terjadi dengan mengatasnamakan partai dan instansi lainnya.
“Alangkah lebih baiknya dicek terlebih dahulu apakah benar jalur tersebut dan kalau bisa ditanya disekolah atau perguruan tingginya biar tidak terjadi penipuan seperti ini,” imbuh Kasat reskrim. (fs/ra)