jppos id, Kota Tangerang – Sebanyak 1.154 orang pekerja di Kota Tangerang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Adapun jumlah ini berdasarkan data yang dihimpun sejak awal tahun 2023.
Dalam rangka memperingati Hari Buruh 1 Mei 2023 kemarin, Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal memberikan tanggapannya. Ia sangat menyayangkan kondisi ini dapat terjadi bahkan setelah pandemi Covid-19 mereda.
“Ya sangat disayangkan, setelah pandemi yang seharusnya kondisi ekonomi berangsur membaik, tapi malah banyak pekerja kena PHK. Kan kasian,” ujar Tasril.
Ketua Fraksi PKB ini mengatakan, 1.154 pekerja yang terkena PHK ini berasal dari 10 perusahaan. Yang memprihatinkan, jumlah ini tercatat cukup meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2022 lalu, yang berjumlah 486 orang dari 39 perusahaan.
“Pasalnya, belum sampai pertengahan tahun saja angka ini sudah melampaui total PHK di sepanjang tahun 2022. Tahun kemarin tidak sampai sebanyak ini (pekerja di PHK),” kata Tasril.
Tasril menjelaskan, sebagian besar penyebab PHK ini terjadi karena pihak perusahaan sedang melakukan efisiensi pegawai. Faktor lainnya yakni pesanan dari pabrik atau produksi perusahaan tersebut menurun sehingga harus dilakukan efisiensi.
“Sebagian besar perusahaan yang berkurang pesanannya di Kota Tangerang adalah produsen garmen dan sepatu,” ujar Tasril.
Kedepannya, Tasril berharap agar Pemerintah Kota Tangerang dapat turun tangan agar tidak terjadi gelombang PHK yang lebih besar lagi.
“Salah satu caranya, misalnya Pemkot Tangerang dapat menggenjot laju investasi baru, mempermudah perizinan usaha, serta melakukan pemberdayaan dan pemodalan UMKM terutama untuk yang terdampak PHK,” pungkasnya.