JPPOS.ID || Rokan Hulu- Sepanjang jalan perbatasan Kabupaten Bengkalis menuju Jurong Rokan hulu yang sebelumnya saat ini banyak dikeluhkan oleh supir kendaraan lintas pulau karena maraknya pungutan liar yang tersebar di beberapa titik jalan. Beberapa supir menceritakan keluhan yang mereka alami selama ini kepada awak media yang juga melintasi jalan di daerah Rokan Hulu, Riau.
Banyaknya titik pungli di jalan sekitaran Jurong, Tegar. Setiap satu unit jenis tronton, koldisel, mobil tanki, muatan maupun tidak muatan tetap di lakukan pemungutan liar oleh oknum oknum masyarakat yang berdomisili di pinggir sekitaran jalan.
Salah satu supir bernama RT menceritakan bagaimana pungutan yang dikenakan kepada mobil yang membawa pupuk. “Contohnya saya membawa pupuk dari Dumai menuju Jurong yang kebetulan akses jalan menuju ke pembongkaran perkebunan ke PT. Graha PT. Andika, PT. SJI, adalah memakai akses jalan perbatasan Bengkalis menuju Jurong dan tidak ada jalan alternatif yang lain, sehingga saya keseringan kehabisan uang jalan. Titik pungli cukup banyak yang akan di layani. Dalam satu jembatan aja ada 5 titik yang harus mengeluarkan per titik Rp. 100.000. Ini aja sudah Ro. 500.000, belum lagi masyarakat di sepanjang jalan melakukan kutipan, kalau kita tidak mengasih mobil kita di stop dan di suruh putar kepala. Terkadang kami tidak membawa uang pulang kerumah, bahkan kami sering di intimidasi bila kami menawar jumlah uang yang mereka minta sebesar Rp. 400.000 dan mengatakan “kalau kurang dari yang kami minta, tinggal nanti kulit kepalamu” itulah ancaman seorang bernama Iwan ginting anak dari Rw Takil glinting di desa Tegar Duri, kab. Bengkalis. Ungkapnya
Beberapa supir juga menyatakan hal yang sama. Apakah memang pihak keamanan atau polisi tidak mengetahui ini semua kata salah satu supir yang pada saat wawancara. Jalan yang kami lalui adalah akses jalan pt. Cevron Sementara oknum pungli menyatakan bahwa masalah jalan ini sudah diserahkan oleh pihak pt. Cevron kepada masyarakat setempat.
Terkadang mereka kalau malam hari selalu membawa benda tajam, seperti kelewang, besi, dan kayu bila kami melintas di malam hari pada saat kami melintas dan menyetop mobil kami dengan cara bergerombol. Mau tidak mau demi keselamatan jiwa kami terpaksa berapa yang mereka minta terpaksa kami berikan. Ungkap beberapa supir dengan serentak
Kami bukan membawa barang ilegal, kami membawa pupuk dari Dumai. Kalau begini situasinya bagaimana dengan keluarga kami tidak bisa lagi makan, habis dalam perjalanan
.Belum lagi dalam situasi pandemi corona ini sangat sulit cari pekerjaan, kami tidak tau lagi harus kerja apa. Semua serba sulit pak wartawan. Ungkap salah satu supir
Awak media beserta LSM BPLK ASN mengatakan kepada para supir akan menjembatani hal ini dalam waktu dekat dan membuat laporan kepihak yang berwajib, agar semua yang bernama pungli di sepanjang jalan jurong agar dapat diamankan dan ditertibkan demi lancarnya perjalanan para supir.
Sampai berita ini terbit pihak media dan LSM BPLK ASN masih melakukan upaya Konfirmasi/ menghubungi pihak kepolisian
Ybs.SIHOTANG