JPPOS.ID || Papak Bharat. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaksanakan Pendataan dan Validasi Data Petani Pekebun Kelapa Sawit se Kabupaten Pakpak Bharat di Gedung Serbaguna, salak (06/09/2024). Program ini adalah program bantuan yang bersumber pada dana APBN Kementrian Pertanian RI dan Kementrian Keuangan RI melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Kelapa Sawit dimana DBH Sawit bersumber dari alokasi persentase dari bea keluar dan pungutan ekspor atas kelapa sawit, minyak kelapa sawit mentah ( CPO) dan produk.
Sekretaris Dinas Hendrik Lias Ate Solin mewakili kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat saat membuka kegiatan menjelaskan, kegiatan pendataan ini merupakan data awal untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di bidang perkebunan terkusus tanaman Kelapa Sawit.
“Mari bersama-sama kita mendukung program pendataan dan validasi data pekebun kelapa sawit ini serta memberikan data yang benar untuk dapat di pergunakan sepenuhnya”, pesan dia.
Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus kelompok tani, dan aparat desa, dengan mengundang narasuber dan pembicara terbaik dari Yayasan Tangguh Khatulistiwa, Suhendra Catur Saputra Bersama tim disamping para pembicara Dari dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, diantaranya Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Edy Jonter Pandiangan dan Antonius Sinuraya,SST, seorng Fungsional Perkebunan.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, Adei Johan Banurea, SP., MP., menyampaikan harapan besarnya untuk keberhasilan program ini, yang dipandang bisa meningkatkan kesejahteraan petani Perkebunan, secara spesifik petani Kelapa Sawit di Kabupaten Pakpak Bharat. Adei Johan juga berterima kasih kepada Bupati Pakpak Bharat, Franc Berhard Tumanggor yang selalu memberikan dukungan penuh bagi kemajuan pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat, sampai kemudian Pakpak Bharat bisa mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Kelapa Sawit dari Program Dana Bagi Hasil (DBH) Kelapa Sawit.
Komoditi Tanaman Kelapa Sawit sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pakpak Bharat, kami berharap dengan dilaksanakannya kegiatan Pendataan dan Validasi Petani Pekebun Kelapa Sawit ini, kita mendapatkan Data dan Imformasi akurat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan dan arah regulasi dalam Pembagunan Kelapa Sawit di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Adapun hasil akhir dari pendataan nantinya,diharapkan diterbitkanya sebanyak empat ratus (400) lembar Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) di 5 (lima) Kecamatan, semoga terlaksana dengan baik”, harap Adei Johan.
(SM)