Kota Gunung Sitoli – Siapapun yang mendengarnya ikut merasa terharu, bayangkan anak kelas V SDN 071015 Desa Desa Nazalou Kecamatan Alo’oa Kota Gunung Sitoli Sumut, fasih menguraikan kisah perjalanan hidupnya saat harus kehilangan ibunya karena meninggal dunia.
Cerita Chelsie Harefa tampaknya menarik perhatian, sebab Chelsie Harefa tanpa harus menggunakan teks, dan Chelsie menceritakan saat ditinggal ibunya, tidak ada bersama ayahnya karena itu iapun kini tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya.
Dalam rangka menyambut Hari Ibu, SD Negeri 071015 Alo’oa menggelar acara bertema “Cinta dan Kasih Sayang Ibu” yang diisi dengan lomba cerita anak. Acara ini berlangsung meriah dengan partisipasi antusias dari para siswa, guru, serta orang tua yang hadir sebagai penonton.
Dari sekian banyak peserta yang tampil, Chelsie Harefa, seorang siswi kelas 5 SD, berhasil mencuri perhatian para hadirin dengan cerita menyentuh berjudul “Anak Ditanggung Rindu”, yang menceritakan pengalaman pribadinya setelah kehilangan sosok ibu tercinta.
Dalam ceritanya, Chelsie berbagi perjalanan emosional yang dimulai saat ibunya meninggal pada tahun 2022 lalu, ketika ia masih berusia 9 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SD. Kehilangan yang mendalam itu mengubah hidupnya sepenuhnya. Kini, Chelsie tinggal bersama kakek dan neneknya di kampung, sementara sang ayah merantau mencari nafkah untuk anak kedua orangnya.
“Saya masih kecil saat itu, dan rasanya sangat menyedihkan kehilangan ibu. Melihat teman-teman saya yang bahagia bersama orang tua mereka membuat saya bertanya-tanya, kenapa saya tidak memilikinya? Namun, saya yakin ini adalah takdir yang harus saya jalani,” tutur Chelsie dengan mata berkaca-kaca di depan para penonton dan juri.
Namun, Chelsie tidak membiarkan rasa sedih menguasai hidupnya. Ia berusaha bangkit dengan fokus belajar dan berdoa untuk ayahnya yang bekerja keras di perantauan. “Sekarang saya sudah kelas 5 dan berusia 11 tahun. Saya belajar menerima dan menghargai hidup yang sederhana bersama kakek dan nenek saya. Doa saya adalah agar ayah selalu sehat dan bisa membahagiakan kami meski jauh di sana,” lanjut Chelsie.
Cerita Chelsie bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga memberikan pesan mendalam kepada teman-temannya. “Bagi teman-teman yang masih memiliki orang tua, jangan sia-siakan kesempatan itu. Berbakti dan bahagiakan mereka selama masih ada waktu,” ucapnya, mengakhiri cerita dengan tegas namun penuh haru.
Kepala Sekolah SD Negeri 071015 Alo’oa, Bapak Soteli Telaumbanua, mengungkapkan rasa bangga terhadap keberanian dan ketulusan Chelsie. “Chelsie telah memberikan pelajaran berharga kepada kita semua tentang kekuatan, ketabahan, dan pentingnya menghargai keberadaan orang tua. Semoga ini menjadi inspirasi bagi seluruh siswa.
Lomba cerita anak ini bukan hanya menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka, tetapi juga menjadi momen refleksi yang mendalam akan cinta dan pengorbanan seorang ibu. Hari Ibu kali ini terasa lebih bermakna di seputaran SD Negeri 071015 Alo’oa, berkat cerita-cerita seperti yang dibawakan oleh Chelsie Harefa.
Liputan: Syamtidar Tambunan
Mengharukan, Anak Piatu di SDN 071015 Saat Tampil Dalam Acara Lomba Bercerita
Kota Gunung Sitoli – Siapapun yang mendengarnya ikut merasa terharu, bayangkan anak kelas V SDN 071015 Desa Desa Nazalou Kecamatan Alo’oa Kota Gunung Sitoli Sumut, fasih menguraikan kisah perjalanan hidupnya saat harus kehilangan ibunya karena meninggal dunia.
Cerita Chelsie Harefa tampaknya menarik perhatian, sebab Chelsie Harefa tanpa harus menggunakan teks, dan Chelsie menceritakan saat ditinggal ibunya, tidak ada bersama ayahnya karena itu iapun kini tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya.
Dalam rangka menyambut Hari Ibu, SD Negeri 071015 Alo’oa menggelar acara bertema “Cinta dan Kasih Sayang Ibu” yang diisi dengan lomba cerita anak. Acara ini berlangsung meriah dengan partisipasi antusias dari para siswa, guru, serta orang tua yang hadir sebagai penonton.
Dari sekian banyak peserta yang tampil, Chelsie Harefa, seorang siswi kelas 5 SD, berhasil mencuri perhatian para hadirin dengan cerita menyentuh berjudul “Anak Ditanggung Rindu”, yang menceritakan pengalaman pribadinya setelah kehilangan sosok ibu tercinta.
Dalam ceritanya, Chelsie berbagi perjalanan emosional yang dimulai saat ibunya meninggal pada tahun 2022 lalu, ketika ia masih berusia 9 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SD. Kehilangan yang mendalam itu mengubah hidupnya sepenuhnya. Kini, Chelsie tinggal bersama kakek dan neneknya di kampung, sementara sang ayah merantau mencari nafkah untuk anak kedua orangnya.
“Saya masih kecil saat itu, dan rasanya sangat menyedihkan kehilangan ibu. Melihat teman-teman saya yang bahagia bersama orang tua mereka membuat saya bertanya-tanya, kenapa saya tidak memilikinya? Namun, saya yakin ini adalah takdir yang harus saya jalani,” tutur Chelsie dengan mata berkaca-kaca di depan para penonton dan juri.
Namun, Chelsie tidak membiarkan rasa sedih menguasai hidupnya. Ia berusaha bangkit dengan fokus belajar dan berdoa untuk ayahnya yang bekerja keras di perantauan. “Sekarang saya sudah kelas 5 dan berusia 11 tahun. Saya belajar menerima dan menghargai hidup yang sederhana bersama kakek dan nenek saya. Doa saya adalah agar ayah selalu sehat dan bisa membahagiakan kami meski jauh di sana,” lanjut Chelsie.
Cerita Chelsie bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga memberikan pesan mendalam kepada teman-temannya. “Bagi teman-teman yang masih memiliki orang tua, jangan sia-siakan kesempatan itu. Berbakti dan bahagiakan mereka selama masih ada waktu,” ucapnya, mengakhiri cerita dengan tegas namun penuh haru.
Kepala Sekolah SD Negeri 071015 Alo’oa, Bapak Soteli Telaumbanua, mengungkapkan rasa bangga terhadap keberanian dan ketulusan Chelsie. “Chelsie telah memberikan pelajaran berharga kepada kita semua tentang kekuatan, ketabahan, dan pentingnya menghargai keberadaan orang tua. Semoga ini menjadi inspirasi bagi seluruh siswa.
Lomba cerita anak ini bukan hanya menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka, tetapi juga menjadi momen refleksi yang mendalam akan cinta dan pengorbanan seorang ibu. Hari Ibu kali ini terasa lebih bermakna di seputaran SD Negeri 071015 Alo’oa, berkat cerita-cerita seperti yang dibawakan oleh Chelsie Harefa.