Gawai Dayak Ke-XV Desa Engsabang Sepauk Dengan Tema “Melestarikan Adat dan Budaya Mempersatukan Perbedaan

JPPOS.ID | Sintang, Kalbar – Gawai Dayak ke-XV adalah perayaan syukur atas hasil panen dan kegiatan masyarakat adat Dayak Seberuang Desa Ensabang, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Acara ini biasanya dirayakan pada bulan Mei atau Juni, dan menjadi ajang untuk melestarikan budaya serta mempererat tali persaudaraan. Jumat (20/6/2025).

Para undangan yang turut hadir pada Gawai Dayak Ke-XV Desa Ensabang yaitu Asisten I Wakil Bupati Sintang Herkulanus Roni, S.H, Anggota DPRD Sintang Neko Dimus, S.H, Jimi Monopo, Camat Sepauk, Para Kades tetangga, Babinsa Ensabang dan Ketua Adat Desa Ensabang serta Tokoh Masyarakat, Pemuda Desa Ensabang.

Ketua Panitia membuka sambutan menyampaikan, Gawai Dayak adalah upacara adat yang dilakukan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen dan untuk memohon keberkahan di tahun berikutnya.

“Gawai Dayak biasanya melibatkan berbagai kegiatan adat, seperti upacara ritual, permainan tradisional, pameran seni budaya, dan kegiatan sosial lainnya,” terang Ketua Panitia.

Kades Ensabang dalam sambutan nya mengatakan, Gawai Dayak sebagai agenda tahunan mengangkat budaya dan ucapan syukur atas panen padi. Dalam kesempatan ini Kades Polina sampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah Sintang terkait Program harapan memaksimalkan insfratruktur dan listrik desa yang belum dinikmati masyarakatnya.

Pada pembukaan Gawat Dayak tersebut salah satu Tokoh masyarakat juga meminta perhatian kepada PT. Pinantara yang bergerak di bidang HTI dianggap belum memenuhi tanggung jawab sosialnya yang telah selama 30 tahun membuka perusahaannya di Desa Ensabang

Neko Dimus, S.H selalu Anggota Dewan yang duduk Komisi D menyampaikan, partisipasi generasi muda dalam Gawai Dayak sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan pelestarian budaya Dayak. Neko juga menanggapi pernyataan beberapa keluhan masyarakat terkait kontribusi dan peran sosial PT. Pinantara yang berdiri hampir 30 tahun di daerah Dapil nya agar memberikan perhatian lingkungan dan insfratruktur yang telah disepakati.

Asisten Wakil Bupati Sintang Herkulanus Roni dalam sambutan nya menyampaikan, Selain sebagai ungkapan syukur, Gawai Dayak juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya, mempererat tali silaturahmi antar anggota masyarakat, dan memperkenalkan budaya Dayak kepada generasi muda.

“Sebagai generasi muda untuk turut serta dalam melestarikan budaya Dayak dan tidak malu mengakui identitas sebagai orang Dayak pentingnya menjaga kerukunan dan keharmonisan antar suku dan agama yang ada di Indonesia khususnya Kabupaten Sintang ini,” ujarnya.

Gawai Dayak Ke-XV secara resmi dibuka Asisten Wakil Bupati Sintang Herkulanus Roni dengan pemukulan Gong dan Poto bersama. (Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *