DPD-SPI Rokan Hilir Minta Kadis Lingkungan Hidup Tindaklanjuti Bau Limbah Menyengat

JPPOS.ID || Balai Jaya, Rokan Hilir – Dewan Pimpinan Daerah Solidaritas Pers Indonesia (DPD-SPI) Kabupaten Rokan Hilir meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suwandi, S.Sos., untuk turun langsung ke lapangan dan menindaklanjuti permasalahan bau limbah menyengat dan kepulan asap dari aktivitas pabrik yang dinilai meresahkan masyarakat.

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Permata Hijau Indonesia (PHI) yang berlokasi di Kilometer 23, Kelurahan Balam Sempurna Kota, Kecamatan Balai Jaya, kembali menjadi perbincangan warga. Pasalnya, limbah yang ditimbulkan dari aktivitas pengolahan tandan buah segar (TBS) di pabrik tersebut menimbulkan bau menyengat yang mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

“Saat bersantai di rumah, kami merasa terganggu dengan bau menyengat yang datang dari arah pabrik. Ini sudah berlangsung lama dan sangat mengganggu kenyamanan bernapas,” ujar salah seorang warga kepada media.

Sekretaris Jenderal DPD-SPI Rokan Hilir, Mahluddin Ritonga, mendesak pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk serius menangani persoalan ini. Ia menilai, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha yang tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan.

“Setiap orang berhak menghirup udara segar. Memelihara kesehatan dan menjaga lingkungan yang sehat adalah tanggung jawab bersama. Jika ada yang mencemari lingkungan, hal itu bisa dipidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tegas Mahluddin.

Warga juga mengeluhkan bahwa persoalan bau limbah ini sudah sering terjadi dan DLH kabupaten pun disebut pernah melakukan peninjauan ke lokasi. Namun, hingga kini belum ada penyelesaian yang nyata. Mereka menduga ada pembiaran atau bahkan kemungkinan adanya ‘kongkalikong’ antara pihak terkait.

Tim media sempat mengirimkan rekaman video kepulan asap pabrik melalui pesan WhatsApp kepada pihak manajemen PT PHI, yakni Mulyono selaku manajer, namun tidak mendapatkan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

“Karena keterbatasan waktu, kami belum sempat melihat langsung pengelolaan limbahnya. Tapi yang jelas, bau menyengat memang nyata dan dirasakan warga,” tambah Mahluddin pada 14 Mei 2025.

Ia juga mengingatkan bahwa persoalan lingkungan hidup menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk Bupati Rokan Hilir terpilih periode 2025–2030, H. Bistamam dan Jhoni Carles. Ia berharap, kepemimpinan baru ini benar-benar memperhatikan masalah kesehatan dan lingkungan sebagai bagian dari prioritas pembangunan.(Samsul Regar)

(Sumber : DPD-SPI Rokan Hilir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *