Tak Sesuai Perencanaan, Proyek Irigasi Dusun Minanga Sumarorong Dinilai Asal Jadi

JPPOS.ID || Mamasa, Sulawesi Barat.
Menurut Peraturan pemerintah No 25 Tahun 2021. Irigasi atau pengelolaan irigasi adalah, segalah upaya pemanfaatan air irigasi, termasuk pengoprasian dan pemeliharaan, pengamanan pemulihan termasuk peningkatan jaringan irigasi.

Berdasarkan pengertian diatas, terlihat ada pembangunan peningkatan jaringan irigasi di Dusun Minanga Desa Tadisi Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat dengan beban Tahun Anggaran 2023.

Nilai kontrak sebesar Rp.1.081.0677.642.94 yang bersumber dari Dana alokasi khusus (DAK), Kontraktor pelaksana : CV. Pandrita lopi dan Konsultan Supervisi : CV Maelo prima jaya konsultan.

Menurut Metusala (55) diduga pengerjaan irigasi dinilai mubazir dan tidak sesuai sasaran karena dikerjakan tidak sesuai perencanaan, dan kurangnya sistim pengawasan sehingga irigasi ini mubazir tidak berfungsi.

Proyek pembangunan peningkatan irigasi di Dusun Minanga Desa Tadisi ini juga dinilai tidak bermanfaat sebagai mana mestinya sesuai yang diharapkan.

Oktovianus Masuang. S.T, M.M. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa yang dikonfirmasi di ruang kerjanya bulan Agustus lalu menegaskan bahwa proyek peningkatan irigasi di Dusun Minanga saya pastikan sudah akan berfungsi bulan Agustus 2024 akhir bulan ini.

“Proyek ini juga sudah pengembalian, sekitar Rp. 100.000.000; dan pencairan saya pastikan tidak akan cair jika kegiatan ini tidak tuntas. Saya hanya mengurus untuk penyelesaian keuangannya saja”, papar Okto.

“Nanti saya juga harus turun langsung untuk memastikan bahwa pekerjaan benar benar sudah tuntas. Saya baru akan mencairkan anggaran yang sisa 5% itu jika kegiatan sudah tuntas tentunya sesuai regulasi yang berlaku”, tutupnya.

Namun sampai Tanggal 26 September 2024, air irigasi masih belum juga mengalir dari sumber ke sawah. Sedangkan menurut Kepala Desa Tadisi proses penambahan pipa ke hulu sungai sepertinya belum mampu mengalirkan air ke sawah dan sampai saat ini mereka belum berhasil mengalirkan air.

(Herman Welly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *