Bupati Purwakarta Mencegah Fungsi Lahan Agar Ketahanan Pangan Selalu Terjaga

JPPOS.ID || PURWAKARTA – Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk memastikan ketahanan pangan terus terjaga.

Salah satu langkah strategis yang disiapkan adalah pencegahan perubahan fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non-pertanian seperti menjadi kawasan pembangunan perumahan atau properti lainnya. Saat ini, Pemkab Purwakarta telah menetapkan 16.240 hektar lahan sawah untuk tidak berubah fungsi.

“Langkah itu merupakan tekad dan komitmen kami untuk menjaga ketahanan pangan daerah yang muaranya adalah ikut menjaga ketahanan pangan nasional. Kita akan berusaha untuk mencegah agar lahan pertanian di Purwakarta tidak berubah bentuk atau beralih fungsinya, ” kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, belum lama ini.

Keseriusan Pemkab Purwakarta dalam menjaga luasan dan fungsi lahan pertanian itu dilakukan melalui penetapan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang telah disahkan beberapa waktu lalu.

Menurut Bupati perempuan pertama di Purwakarta itu, Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan merupakan
langkah penting dan sangat strategis dalam membangun ketahanan pangan jangka panjang yang muaranya adalah terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini langkah strategis bagi pemerintah dan masyarakat agar dapat melindungi kawasan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, langkah ini sekaligus sebagai bentuk dukungan penuh kami terhadap program ketahanan pangan nasional,” kata Bupati yang akrab dipanggil Ambu Anne tersebut.

Perda LP2B tersebut, lanjut Ambu Anne, akan menjadi dasar hukum dalam perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan guna menjamin ketersediaan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan di kabupaten yang sangat terkenal dengan produk buah Manggis dan Pala bekualitas tinggi itu.

“Kami ingin memastikan berbagai kebijakan pemerintah dalam menjamin ketersediaan pangan secara berkelanjutan, serta mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan di daerah. Langkah itu sekaligus sebagai salah satu bentuk perlindungan dan jaminan terhadap ketersediaan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan,” ujar Ambu Anne.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk membangun ketahanan pangannya sangat layak diapresiasi. Dengan luas wilayah 971,72 kilometer persegi, Purwakarta termasuk kabupaten paling kecil di Jawa Barat. Meski demikian, Purwakarta terus membangun sektor pertaniannya untuk memastikan ketahanan pangan tetap terjaga.

Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dimaksudkan untuk tetap mempertahankan areal pertanian ttidak berubah fungsi. Salah satu keberhasilan itu dibuktikan dengan peningkatan kapastias produksi padi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Panen raya padi akhir musim tanam rendeng tahun 2023 di Kabupaten Purwakarta mengalami peningkatan tajam di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk musim tanam tahun ini produksi padi mencapai 101.071 ton gabah kering giling (GKG). Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan produksi pada periode musim tanam yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 82.789 ton gabah kering giling.

Peningakatan produksi padi pada awal tahun 2023 ini dihasilkan dari areal persawahan seluas 14.316 hektar. Cakupan areal persawahan itu lebih luas dari tahun lalu yang mencapai 13.204 hektar.

Bupati Anne memberikan apresiasi terhadap kesuksesasn panen raya tersebut. Menurutnya, peningkatan produksi padi bisa terjadi karena adanya sinergi dan kerja keras pemerintah dan masyarakat, khususnya dengan kalangan petani di pedesaan.

“Kita bersyukur atas peningkatan produksi padi pada panen raya tahun ini. Peningkatan produksi padi bisa terjadi karena hasil dari sinergi kerja keras banyak pihak mulai dari petani hingga pemerintah yang bertugas melakukan pembinaan dan mendukung pemenuhan sarana sektor pertanian. Khusus bagi kalangan petani, saya benar-benar mengapresiasi kerja keras mereka sehingga panen raya tahun ini bisa berlangsung sukses. Para petani itu merupakan pejuang-pejuang yang luar biasa,” kata Bupati Anne.(Saehudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *