TULUNGAGUNG, Jurnal Polisi Pos – Ratusan warga Tulungagung kembali menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Gayatri Jilid 2 di halaman depan Gedung DPRD Kabupaten Tulungagung, Senin (6/10/2025). Aksi ini menjadi kelanjutan dari protes sebelumnya yang menuntut transparansi tata kelola pemerintahan serta penegakan hukum di daerah.
Massa aksi yang dikawal ketat aparat kepolisian sempat membakar ban bekas di depan kantor DPRD sebagai simbol kekecewaan terhadap pemerintah daerah. Meski sempat memanas, situasi tetap terkendali dan berlangsung tertib hingga akhir aksi.
Bupati Temui Massa
Sejumlah pejabat daerah turun langsung menemui demonstran, di antaranya Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, Wakil Bupati Baharudin, Ketua DPRD Marsono, Kapolres, Sekda, serta beberapa pimpinan OPD.
“Pemerintah daerah terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Semua masukan akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan,” tegas Bupati Gatut Sunu di hadapan peserta aksi.
Sorotan Aksi
Dalam orasinya, sejumlah tokoh menyampaikan beragam tuntutan, di antaranya:
- Totok Cakra, orator aksi, menyoroti minimnya transparansi dalam pengelolaan anggaran di Dinas Pendidikan.
- Dardiri, aktivis lingkungan, menuntut aparat penegak hukum lebih tegas menindak aktivitas galian C ilegal di Tulungagung. Ia bahkan memberi tenggat waktu 14 hari kepada DPRD untuk memberi klarifikasi terkait dugaan pembiaran kasus tersebut.
- Edy Prayitno, aktivis lain, menuding adanya praktik pungutan liar (pungli) dan penyalahgunaan anggaran di sektor pendidikan serta di tingkat desa. Ia mendesak pemerintah daerah untuk menindak tegas oknum-oknum yang terlibat.
- Yudi, perwakilan warga, mengkritisi pengelolaan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dinilai belum optimal meski anggaran yang digelontorkan pemerintah daerah mencapai miliaran rupiah.
Aksi Damai dan Doa Bersama
Aksi yang berlangsung hampir tiga jam itu ditutup dengan doa bersama serta penegasan komitmen masyarakat untuk terus mengawal kebijakan publik secara damai.
“Kami tidak ingin anarkis. Kami hanya ingin pemerintah lebih terbuka dan tegas dalam menegakkan aturan,” ungkap salah seorang peserta aksi.
Gayatri Jilid 2 menunjukkan bahwa partisipasi publik di Tulungagung semakin matang, dengan masyarakat yang aktif mengawal jalannya pemerintahan melalui cara-cara damai dan komunikatif.
(Pewarta: Pauji – Kabiro Tulungagung, Jurnal Polisi Pos)








