JPPOS.ID,JAKARTA II-Pertemuan ASEAN Drug Monitoring Network (ADMN) ke-9 tahun 2020 yang membahas tentang laporan situasi narkoba di wilayah ASEAN telah berhasil dilaksanakan dengan sukses di tengah situasi pandemi Covid-19
Direktur Kerjasama BNN RI Drs. Achmad Djatmiko, M.A. saat ditemui tim Humas BNN RI mengatakan bahwa pertemuan 9th ADMN merupakan momentum bagi seluruh Badan Anti Narkotika yang tergabung dalam organisasi ASEAN untuk memberikan laporan tentang situasi dan permasalahan tentang narkoba di negaranya masing-masing.
Menurut Direktur Kerjasama BNN RI, pertemuan yang diselenggarakan secara virtual tersebut lebih bersifat teknis, karena yang terlibat langsung dalam kegiatan ini adalah bukan para pengambil keputusan akan tetapi para operator, peneliti, pengolah data dan para personel yang terjun langsung ke obyek dan sasaran narkoba.
Dalam wawancaranya dengan Kabag Publikasi dan Media Sosial Hanny Andhika (HNY), Direktur Kerjasama menambahkan bahwa masing-masing negara dalam sesi presentasinya tentang drugs monitoring report telah melaporkan data dan situasi terkini terkait masalah narkoba secara lengkap.
“Artinya tidak ada isue khusus yang ditonjolkan dalam laporan tersebut. Semua aspek mulai bidang pencegahan, rehabilitasi hingga pemberantasan dijelaskan secara komprehensif,” tutur Pak Adjat, panggilan akrab Achmad Djatmiko.
Direktur Kerjasama menambahkan bahwa saat ini BNN RI perlu meningkatkan komunikasi dan tukar menukar informasi terkait narkoba serta melakukan koordinasi yang komprehensif dalam bidang kerjasama penanggulangan masalah narkoba.
“Dalam pernyataan resminya, Mr. Rachanikorn Sarasiri, selaku Direktur The ASEAN Narcotics Cooperation Centre (ASEAN NARCO) memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh delegasi yang sudah bekerja keras untuk menghimpun dan mengolah data informasi tentang permasalahan narkoba di ASEAN,” pungkas Direktur Kerjasama menutup wawancaranya (Effendi)
Biro Humas dan Protokol BNN RI