?????? ?????? (?????) — Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Lampung menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD), yang diselenggarakan hari Kamis (18/11/2021), pukul 09.30 WIB s/d pukul 12.05 WIB, di ruang pertemuan, Hotel Le’Man, Unit 2, Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.
Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan FGD ini yakni optimalisasi peran potensi masyarakat dalam penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan dalam rangka mencegah paham radikal, intoleran, penyalahgunaan narkoba, dan penularan Covid-19 demi Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh.
Wakil Direktur (Wadir) Binmas, AKBP A Rahman Napitupulu, SH, yang membacakan sambutan Direktur Binmas, Kombes Pol Anang Triarsono, SIK M.Si, mengatakan permohonan maaf dari pak Dir Binmas yang seyogyanya beliau membuka acara ini, namun karena ada acara sertijab Kapolres di Mapolda Lampung sehingga diwakilkan kepada saya selaku Wadir Binmas.
“Kita belum tahu kapan Covid-19 ini akan berakhir, untuk itu kita masih terus mengajak seluruh warga untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 dan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang berlaku,” ucap AKBP Napitupulu.
Lanjutnya, isu yang sedang hangat saat ini bahwa di Bandar Lampung sudah ada beberapa orang yang ditangkap oleh Densus 88 AT terkait kelompok terorisme. Mereka yang ditangkap tersebut indikasinya anti pancasila dan menyebarkan isu serta paham radikal yang ingin mendirikan negara khilafah.
Untuk itu, semua potensi masyarakat harus ambil bagian guna mencegah agar tidak terpapar paham radikal yang mengarah ke pembentukan kampung atau negara khilafah.
“Masa pandemi Covid-19 seperti saat ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tersebut untuk mencari pengikut yang menamakan diri khilafah atau kelompok-kelompok teroris. NKRI dan Pancasila itu sudah finis bukan final, karena kalau final masih ada pertandingan selanjutnya,” papar Wadir Binmas dalam amanat yang dibacakannya.
Sementara itu, Ketua Da’i Kamtibmas Provinsi Lampung, DR. H. Sulaiman Bardan, sebagai narasumber mengatakan, beberapa waktu yang lalu salah satu oknum anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) ditangkap oleh Densus 88 AT, sehingga MUI mengambil keputusan cepat dan menjelaskan bahwa yang terlibat itu adalah ulah individu masing-masing dan bukan mengatasnamakan MUI.
“Dengan moderasi beragama yang dilakukan dengan cinta kasih diharapkan bisa menyadarkan warga yang sudah terpapar dan telah di doktrin ‘Hidup Mulia atau Mati Syahid’ bisa kita luruskan dan diajak kembali untuk bergabung dengan NKRI bukan dimusuhi,” ucap Sulaiman.
Untuk itu, mari kita sama-sama membantu pemerintah terutama Polri dalam Harkamtibmas karena ini merupakan ruang untuk kita dalam mengabdi kepada nusa dan bangsa.
Kabag Bin Opsnal Ditresnarkoba, AKBP Budi Sastra, SH, yang juga sebagai narasumber mengatakan, Presiden RI, Joko Widodo, mengungkapkan bahwa Indonesia sudah darurat narkoba. Untuk itu perlu tindakan nyata dalam memberantasnya.
“Hasil penelitian disebutkan bahwa penyalahguna narkoba di Provinsi Lampung saat ini menjadi peringkat ke-3 di Sumatera dan peringkat ke-8 di Indonesia,” ucap AKBP Budi.
Lanjutnya, di Indonesia ada 40 orang meninggal setiap hari karena dampak dari Narkoba. Penyebab pemberatan narkoba sulit dilakukan karena adanya permintaan dan perlawanan, serta 75 persen jaringan narkoba di kendalikan dari dalam lapas oleh para bandar karena merasa lebih aman.
“Bisnis narkoba itu sangat menggiurkan karena harga 1 kg bisa mencapai Rp 1 miliar dan upah untuk kurir yang membawanya sekitar Rp 25 juta lebih,” paparnya.
Marilah kita semua bisa berperan dalam mencegah terjadinya peredaran gelap narkoba di Indonesia ini.
Sedangkan, Kabid Pelayanan Kesehatan Tulang Bawang, I Nyoman Jana, S.Kep, Ns, M.Kes, sebagai narasumber mengatakan, saat ini masyarakat di Tulang Bawang yang terpapar Covid-19 sudah 0 (nol) ini semua berkat kerjasama semua pihak.
“Agar dapat menekan laju penyebaran Covid-19, mari kita semua disiplin mematuhi prokes dan mengaktifkan posko-posko yang ada di Kampung seperti Kampung Tangguh Nusantara (KTN),” ucapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa vaksinasi tahap I di Tulang Bawang saat ini sudah mencapai 70 persen dari jumlah warga yang wajib vaksin.
Acara kemudian berlanjut dengan sesi tanya jawab oleh para peserta yang ditujukan kepada para narasumber yang telah memaparkan sesuai dengan tema dalam kegiatan FGD. (*)
???????: ?????