Peringatan Hari Jadi ke-820 Tulungagung, Prosesi Buceng Lanang dan Buceng Wadon Satukan Masyarakat

Tulungagung, Jurnal Polisi Pos —

Peringatan Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung digelar penuh khidmat pada Selasa (18/11/2025) mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Masyarakat dari berbagai penjuru desa hingga kota kembali berkumpul untuk mengikuti prosesi adat buceng lanang dan buceng wadon—tradisi sakral warisan leluhur yang menjadi rangkaian inti perayaan hari jadi daerah.

1

Acara yang berlangsung di pusat kota ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, yang memimpin dan menyaksikan jalannya prosesi. Kehadiran Bupati menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam merawat tradisi dan budaya lokal yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat.

Makna Filosofis Buceng Lanang dan Buceng Wadon

Prosesi buceng lanang dan buceng wadon mengandung filosofi mendalam tentang keseimbangan, keselarasan, serta harapan akan kemakmuran dan keberkahan bagi Kabupaten Tulungagung.

  • Buceng Lanang melambangkan kekuatan, kepemimpinan, dan keteguhan dalam menjaga daerah.
  • Buceng Wadon melambangkan kesuburan, kemakmuran, serta kasih sayang yang mempersatukan masyarakat.

Ketika kedua buceng ini dipertemukan dalam upacara adat, tersirat doa agar Tulungagung senantiasa berada dalam keadaan seimbang, rukun, tenteram, dan terhindar dari segala bencana.

Partisipasi Masyarakat Sangat Tinggi

Antusiasme masyarakat tampak sejak awal acara. Tokoh adat, budayawan, seniman, hingga generasi muda terlibat langsung dalam prosesi. Keterlibatan lintas generasi ini menjadi bukti bahwa tradisi bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan yang diwariskan dari masa ke masa.

Tradisi inilah yang menjadikan Hari Jadi Tulungagung selalu terasa istimewa—karena masyarakat tidak hanya memperingati sejarah, tetapi juga merayakan hidupnya budaya lokal.

Pesan Bupati: Jaga Kebersamaan dan Gotong Royong

Dalam sambutannya, Bupati Gatut Sunu Wibowo menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya sebagai akar identitas Tulungagung. Beliau mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat persatuan, menjaga harmoni sosial, serta membangun daerah secara bergotong royong.

“Tradisi ini menjadi pengingat agar kita tidak melupakan sejarah dan para leluhur yang telah membentuk jati diri Tulungagung. Dengan semangat hari jadi ke-820, mari kita melangkah bersama membangun daerah yang semakin maju, damai, dan berbudaya,” ujar Bupati.

Harapan untuk Masa Depan Tulungagung

Peringatan Hari Jadi ke-820 melalui prosesi buceng lanang dan buceng wadon membawa harapan besar bagi masyarakat: agar Tulungagung terus berkembang sebagai daerah yang maju, makmur, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kearifan lokal.

Semoga semangat kebersamaan dalam peringatan ini menjadi energi positif bagi perjalanan Tulungagung menuju masa depan yang lebih cerah dan gemilang.

Pewarta: Pauji
Kabiro Tulungagung – Jurnal Polisi Pos


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *