Tulungagung, Jurnal Polisi Pos – Minggu (14/9/2025)
Masyarakat Desa Sumberejo Wetan, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, menggelar perayaan meriah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sejak pukul 01.30 WIB, warga dari berbagai kalangan mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua, tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Beragam pertunjukan seni tradisi tampil memukau, di antaranya gamelan jaranan, reog, hingga kesenian Dayak versi Kalimantan.
Puncak kemeriahan terjadi saat penampilan gamelan jaranan yang memadukan alunan musik gamelan dengan gerakan kuda lumping. Suasana sakral penuh semangat menghadirkan nostalgia akan kekayaan budaya warisan leluhur.
Namun di balik kemeriahan, muncul keluhan warga terkait persoalan parkir. Pemerintah desa sendiri tidak memungut biaya parkir resmi, tetapi diduga ada oknum dari luar desa yang menarik tarif tidak wajar. Warga menyebut sebagian pengunjung diminta membayar Rp5.000, namun ada pula yang dikenakan hingga Rp10.000 oleh oknum parkir liar.
Bahkan, ada penonton dari arah utara yang mengaku diminta Rp10.000. Lebih disayangkan lagi, akses keluar bagi peserta karnaval sempat tertutup karena sebagian badan jalan dipakai untuk parkir. Kondisi ini dikhawatirkan bisa menimbulkan kesan buruk terhadap desa Sumberejo Wetan.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT RI, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga sekaligus melestarikan budaya daerah. Kami bangga melihat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi,” ujar salah satu panitia.
Dalam kesempatan itu, panitia juga mengimbau masyarakat menjaga suasana aman, damai, dan kondusif dengan mengusung semangat “Adem Ayem Tentrem, Guyup Rukun.”
Perayaan HUT RI ke-80 di Desa Sumberejo Wetan menjadi bukti nyata semangat gotong royong, nasionalisme, serta kecintaan masyarakat terhadap budaya yang tetap terpelihara lintas generasi.
Pewarta: Joko MS
