Jppos.id || Metro Lampung — Sekretariat DPRD Kota Metro tidak menunjukkan transparansi terkait anggaran untuk publikasi media, termasuk yang berupa cetak, online, dan televisi, dengan total anggaran yang sangat besar, hampir mencapai 4 miliar untuk tahun 2025. Terdapat dugaan bahwa ada permainan antara Kabag Humas dan staf di sekretariat tersebut.
Anggaran yang tersedia untuk publikasi hampir mencapai 4 miliar, dan saat ini dipertanyakan oleh banyak pemilik media cetak dan online. Banyak yang bertanya tentang kemana anggaran itu dialokasikan. Sebab, pencairan untuk media cetak hanya dibayar dari bulan Januari hingga Mei, dan itu pun hanya untuk media yang berlangganan. Sementara untuk media online, pembayaran hanya dihitung selama 1 bulan saja. Selain itu, untuk iklan cetak dari bulan Januari sampai sekarang, yang sudah memasuki bulan September, belum ada pembayaran sama sekali.
Situasi ini bisa menjadi bumerang bagi sekretariat DPRD Kota Metro, karena ketidaktransparanan yang ada terhadap pemilik media dan kepala biro. Diduga ada kejanggalan diantara pemilik media yang memiliki kedekatan tertentu, yang menguntungkan mereka dan merugikan pihak media lain.
Kuswadi, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Humas, ketika dihubungi oleh media melalui WhatsApp, menjelaskan bahwa pembayaran untuk iklan cetak akan dilakukan setelah adanya anggaran perubahan atau yang dikenal dengan ABT.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kami sedang menunggu anggaran perubahan,” ujarnya dalam pesan singkat via WhatsApp pada hari Senin (08/09/2025).
Di kesempatan yang sama, Rosida dari bagian Humas sekretariat tersebut juga dikonfirmasi oleh media Monitor ekspres.com melalui WhatsApp dan menyatakan bahwa pembayaran untuk iklan cetak akan dilakukan setelah adanya perubahan.
“Belum bisa dibayarkan, nunggu perubahan dulu, nanti akan diinformasikan kalau sudah bisa diproses,” jawab Rosida melalui pesan WhatsApp.








