BANYUMAS – jppos.id | Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyumas pada Minggu (3/8/2025) menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah. Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD dan pantauan tim jppos.id, tercatat 28 titik longsor dan 2 titik banjir tersebar di berbagai kecamatan.
Kecamatan Kedungbanteng Paling Terdampak
Kecamatan Kedungbanteng menjadi wilayah dengan jumlah bencana terbanyak. Setidaknya 24 kejadian tanah longsor terjadi akibat curah hujan tinggi dan kondisi tanah labil.
- Desa Kalisalak: Longsor dilaporkan di RT 02 RW 02, RT 03 RW 01, RT 04 RW 01, dan RT 06 RW 01. Peristiwa di RT 04 RW 01 menyebabkan pondasi rumah longsor ke jalan kabupaten.
- Desa Kutaliman: Longsoran menghantam rumah warga, menyeret sepeda motor, dan menutup sejumlah ruas jalan, termasuk jalan utama Kutaliman–Melung.
- Desa Melung: Terdapat longsor di dekat balai desa dan sekitar PLTA Ketenger. Sebuah rumah di RT 02 RW 04 juga tertimpa pohon tumbang.
- Desa Windujaya: Dinding rumah warga jebol dan akses jalan desa tertutup.
- Desa Kalikesur: Titik longsor terjadi di RT 06 RW 03, RT 04 RW 03, dan RT 01 RW 02.
Kecamatan Lain Juga Terkena Dampak
- Kecamatan Sokaraja: Banjir luapan melanda Desa Karangduren RT 02 RW 04. Air sempat menggenangi permukiman namun surut pada pukul 00.12 WIB.
- Kecamatan Kembaran: Di Desa Dukuwaluh RT 01 RW 07, longsor merobohkan pagar tembok gudang ke bahu jalan.
- Kecamatan Pekuncen: Longsor terjadi di tiga titik di Desa Krajan (RT 03 RW 08, RT 01 RW 08, dan RT 02 RW 07), merusak tebing, jalan gang, dan penyangga rumah warga.
Penanganan dan Imbauan
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, menyampaikan bahwa hingga Senin (4/8) pukul 12.18 WIB, pihaknya bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) dan lintas sektoral terus melakukan pemantauan, penanganan darurat, serta kaji cepat di berbagai lokasi terdampak.
“Kegiatan dilakukan secara kolaboratif bersama lintas sektoral, untuk memastikan keamanan warga serta kelancaran akses jalan yang sempat tertutup,” tutur Budi Nugroho.
BPBD mengimbau warga, khususnya yang tinggal di wilayah perbukitan dan dekat tebing, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan. Masyarakat juga diminta segera melaporkan kejadian bencana ke posko atau saluran resmi BPBD agar dapat ditangani lebih cepat dan tepat.
Pewarta:
Sabar Eko Pramono
Kepala Biro Purwokerto – jppos.id
Editor: Tim Redaksi jppos.id








