TMMS Bantu Mahasiswa Kurang Mampu Raih Gelar Sarjana Ulama

JPPOS.ID || Cirebon, 24 Mei 2025 – Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan akan pemahaman agama yang kontekstual, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Bahjah hadir membawa visi transformatif: memadukan pendidikan akademik modern dengan nilai-nilai pesantren tradisional. Lembaga ini berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah yang dipimpin oleh Buya Yahya.

Saat ini, STAI Al-Bahjah tengah mempersiapkan langkah besar: ekspansi menjadi universitas.

1

“Ke depannya, insya Allah kami ingin berkembang menjadi universitas dengan minimal empat fakultas,” ujar Ustaz Imam Abdullah, B.Sc., M.A., Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan & Alumni STAI Al-Bahjah, saat ditemui di kompleks kampus yang terintegrasi dengan lingkungan pesantren.

Dualisme Kurikulum: Akademik & Syariah

Berbeda dengan banyak institusi pendidikan tinggi lainnya, STAI Al-Bahjah menerapkan sistem dualisme kurikulum. Di satu sisi, mahasiswa mengikuti kurikulum yang mengacu pada standar Kementerian Pendidikan. Di sisi lain, mereka juga menjalani pendidikan syariah khas pesantren, seperti fikih, akidah, hingga keterampilan dakwah.

Saat ini, kampus menawarkan tiga program studi utama: Ekonomi Syariah, Manajemen Pendidikan Islam, dan Tadris Matematika. Namun rencana pengembangan ke depan sudah disiapkan, termasuk pembukaan program baru seperti Manajemen Haji dan Umrah, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), multimedia, politeknik, dan ilmu kesehatan.

“Kami juga tengah mencari lokasi strategis untuk membangun kampus masa depan,” tambah Ustaz Imam.

Yang membedakan STAI Al-Bahjah adalah keterlibatan langsung Buya Yahya dan istri beliau dalam proses pengajaran, khususnya dalam bidang usul fikih yang menjadi fondasi pengambilan hukum Islam.

Cetak Ulama Era Digital

Dengan moto “Mencetak Sarjana yang Ulama”, STAI Al-Bahjah berupaya membentuk kader ulama yang relevan dengan zaman. Para mahasiswa dibekali kemampuan akademik, spiritual, serta praktikal. Mereka mengikuti daurah (pelatihan intensif), praktik khutbah, mengajar santri, hingga menjadi penerjemah bagi tamu dari Timur Tengah.

“Setelah lulus, mereka juga melalui kaderisasi lanjutan di subdivisi dakwah, termasuk pelatihan public speaking dan pengembangan materi dakwah,” jelas Ustaz Imam.

Sinergi dengan Dunia Usaha: TMMS & Rimba Foundation

Salah satu bentuk dukungan nyata datang dari PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) melalui Rimba Foundation. Yayasan yang mengelola dana CSR perusahaan ini memberikan beasiswa penuh kepada 20 mahasiswa—10 putra dan 10 putri.

Beasiswa ini mencakup seluruh biaya pendidikan dan kepondokan hingga mahasiswa menyelesaikan studi.

Miftahul Arifin, salah satu penerima beasiswa sekaligus hafiz 30 juz, mengungkapkan rasa syukurnya.

“Bersyukur sekali. Saya bisa fokus belajar tanpa memikirkan biaya,” ujarnya.

Miftah berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya telah tiada sejak ia berusia empat tahun. Ibunya mengelola warung kelontong kecil di Kuningan, Jawa Barat.

“Tidak banyak keinginan, saya hanya ingin membahagiakan ibu,” ucapnya haru.

Senada, Joko Prayitno dari Ngawi, Jawa Timur, juga menyampaikan apresiasinya.

“Alhamdulillah, beasiswa ini sangat membantu. Kami dari jauh, dan dengan ini bisa fokus belajar,” kata Joko yang menemukan STAI Al-Bahjah melalui pencarian internet oleh kakaknya.

Kini, meski kedua orang tuanya sudah tidak bekerja karena usia, Joko tetap semangat menimba ilmu.

“Tujuan kami jauh-jauh ke sini, jangan sampai mengecewakan orang tua,” tambahnya.

Komitmen TMMS untuk Pendidikan dan Masyarakat

CEO TMMS, Herryan Syahputra, menegaskan bahwa pendidikan menjadi prioritas dalam misi sosial perusahaan.

“TMMS tumbuh bersama masyarakat dan stakeholder menuju masa depan berkelanjutan. Kami berkomitmen tetap stabil, transparan, dan tanggap terhadap kebutuhan sosial,” jelasnya.

Program CSR TMMS tak hanya menyasar pendidikan, tetapi juga mencakup pengembangan pesantren, olahraga, dan kegiatan sosial lainnya. Inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan juga menjadi bagian dari transformasi perusahaan.

“Kami siap bersaing di industri tambang modern, namun tetap menjunjung tinggi tanggung jawab sosial dan prinsip keberlanjutan,” tutup Herryan.

Masa Depan Pendidikan Berbasis Nilai

Kolaborasi antara STAI Al-Bahjah dan TMMS menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan korporasi bisa menciptakan dampak positif bagi generasi penerus. Dengan dukungan dari berbagai pihak, impian mencetak sarjana yang juga seorang ulama bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah gerakan nyata menuju masa depan yang lebih baik.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *