Vidio Conference (Vicon) antara Bupati Lampung Barat dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan

JPPOS,ID.LIWA (LAMBAR)Vidio Conference (Vicon) antara Bupati Lampung Barat dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) Republik Indonesia.

Acara di hadiri Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus, Wakil Bupati Drs. Mad Hasnurin, Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wasisno Sembiring SE. MP., Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. Adi Utama, Assisten bidang administrasi umum Drs. Ismet Inoni, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Lambar, Agustanto Basmar yang juga kepala Badan Perencanaan Pembanguna Daerah (Bappeda) dan Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Lambar Muhammad Henry Faisal.
Menteri PPPA, Bintang Pispayoga

Kamis 29 Juli 2021, di Ruang Rapat Pesagi Kantor Bupati Lambar.

Pada Vicon tersebut, Pemkab Lambar menerima penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) Republik Indonesia.

Penghargaan itu diserahkan langsung Menteri PPPA, Bintang Pispayoga, melalui vicon dan diterima Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus dan Wakil Bupati (Wabup) Drs. Mad Hasnurin.

Sebelumnya, Senin (26/7), Pemkab Lambar menerima surat undangan untuk penyerahan reward itu Nomor : B.1225/Setmen/D.PHA.5/TK.05/7/2021 25 Juli 2021 ditujukan kepada Bupati Lambar yang ditandatangani secara elektronik oleh Sekretaris Kementerian, Pribudiarta Nur Sitepu.

Dalam surat itu Pemkab Lambar menerima penghargaan tersebut karena dinilai telah menyelenggarakan kebijakan, program dan kegiatan dalam upaya pemenuhan
hak anak dan perlindungan khusus anak, melalui apresiasi Kabupaten/Kota Layak Anak.

DalamSambutannya Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus) mengatakan
Prestasi yang diraih ini merupakan hasil kerjakeras semua pihak dan juga penghargaan untuk masyarakat Lambar.

Terimakasih kepada semua pihak, baik instansi vertikal, pengawas dan harizontal yang terus bersinergi hingga penghargaan ini bisa diraih.

Stakeholder jangan lantas berpuas diri, Reward yang disabet harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat.

Markoni jp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *