Warga Protes, PPTK Diminta Turun Ke Lokasi, Dua Proyek Peningkatan Jalan Di Sidomulyo Ujung Tanjung Terkesan Asal Jadi

 

 

 

JPPOS.ID / Rohil  – Warga RT 25 /RW 10 Dusun Pematang Muawan Sidomulyo Kepenghuluan Ujung tanjung Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir protes terhadap dua proyek pengerjaan peningkatan jalan yang terkesan asal-asalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

 

Kedua lokasi proyek itu berada di Dusun Pematang Muawan, Sidomulyo, proyek pertama di lokasi Jalan Sidomulyo menuju  Ujung Tanjung sepanjang 160 meter . Proyek kedua sepanjang 300 meter jalan Sidomulyo menuju Gang Terong ,

 

Anehnya kedua proyek peningkatan jalan ini, saat pantauan dilokasi tidak ada terlihat  plang proyek .menurut keterangan warga bahwa plang saat pagi awal pekerjaan ada terpasang , Tapi sore hari sudah hilang gak tau kemana , ” Ujar salah satu warga .

 

Berdasarkan informasi yang dirangkum dari warga, Proyek ini diketahui warga adalah Penunjukan Langsung (PL) dari Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang ( PUTR ) Rohil anggaran APBD-P 2024. Jenis  kegiatan Peningkatan Jalan Sidomulyo Kepenghuluan Ujung Tanjung sepanjang 160 meter, yang dikerjakan oleh CV.  Ridho Abadi degan nilai Proyek sebesar Rp 183.905.000 Juta Rupiah, masa kerja 21 hari, sedangkan konsultan proyek adalah Althis Konsultan .

 

Namun Proyek kedua  Peningkatan jalan Sidomulyo menuju Gang Terong diketahui warga  tanpa ada plang. Kedua proyek ini menurut informasi warga dikerjakan oleh dua perusahaan kontraktor berbeda dari Duri .Bengkalis .

 

Kepala Dusun Syaiful Bahri didampingi ketua RT 24/RW/10 Sumanto saat ditemui dilokasi mengatakan ,

”  Kami melihat pekerjaan dua proyek Peningkatan Jalan di wilayah kami ini terkesan asal jadi pak ! Coba bapak lihat ini bahan material seperti batu krikil dan pasirnya hanya di ratakan saja, tanpa ada pembuatan body jalan terlebih dahulu , ” Ujarnya sambil menunjuk posisi proyek jalan yang dikerjakan.

 

“Kalau kita lihat juga material yang digunakan untuk lapisan bawah jalan jenis batu krikil nya apakah best A atau B, tidak jelas karena batunya kebanyakan batu krikil bulat. Bukan batu  krikil pecah ” Ujarnya protes .

 

” Kita sudah tegur kemarin orang proyeknya agar body jalan di kerjakan lebih dahulu,  baru bahan material nya di ratakan , namun pihak pekerja terkesan tidak respon  ,” Ujar Syaiful Bahri bersama beberapa warga saat itu di lokasi. Sabtu,(21/12/2024).

 

Menurutnya, proyek ini secara kasat mata dan proses pekerjaannya  tidak seperti biasanya, terkesan asal asaan  saja, proyek ini dikerjakan hanya 2 hari saja, kami khawatir jalan ini tidak akan tahan lama,” katanya kepada awak media .

 

Lebih parah lagi, saat Kepala Dusun Syaiful Bahri menunjukkan lokasi proyek kedua peningkatan jalan Sidomulyo menuju Gang Terong, sepanjang 300 meter , tampak jelas bahan material seperti tanah timbun masih terlihat beberapa tumpukan di tepi jalan yang belum di ratakan , dengan kondisi musim hujan saat ini kondisi jalan  semakin parah karena licin dan bisa membahayakan pengendera jalan  yang melintas ,  ” Proyek ini sudah 4 hari berhenti pak , apakah proyek ini sudah selesai kami juga gak tau , ” Ujarnya .

 

Menanggapi kondisi proyek ini , salah seorang warga bernama Ardi mantan seorang kontraktor yang paham dengan proyek, yang saat itu berada dilokasi bersama warga  juga memberikan komentarnya ,” Biasanya Proyek peningkatan jalan seperti ini bahan material nya biasanya batu Best A atau B , namun kalau dilihat ini materialnya kebanyakan Batu krikil bulat , tapi kita tidak tau  besttex nya seperti apa ” Ujarnya sambil tersenyum seakan curiga dengan pekerjaan proyek tersebut .

 

” Ardi menjelaskan pengalamanya saat mengerjakan beberapa proyek peningkatan jalan , menurutnya bahan material dalam peningkatan jalan seperti ini harusnya bahan materialnya Batu jenis Best A , setelah best A biasanya dilanjutkan untuk  pengaspalan  .” Paparnya menceritakan pengalamanya .

 

Kepala Dusun Syaiful Bahri dan RT 25/ RW/10 Sidomulyo Sumanto,atas nama warga meminta Penanggung Jawab Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) bisa turun ke lokasi untuk memantau dan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pengerjaan.proyek ini,

Kami berharap ada transparansi dan pertanggungjawaban dalam penggunaan dana proyek.” Katanya kepada media. (Tim) **

Reff : Judul

Warga Protes, PPTK Diminta Turun ke Lokasi, Dua Proyek Peningkatan Jalan di Sidomulyo Ujung Tanjung Terkesan Asal Jadi

PPTK Diminta Turun ke Lokasi , Warga Protes Dua Proyek Peningkatan Jalan di Sidomulyo Ujung Tanjung Terkesan Asal Jadi

Rohil – Warga RT 25 /RW 10 Dusun Pematang Muawan Sidomulyo Kepenghuluan Ujung tanjung Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir protes terhadap dua proyek pengerjaan peningkatan jalan yang terkesan asal-asalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

Kedua lokasi proyek itu berada di Dusun Pematang Muawan, Sidomulyo, proyek pertama di lokasi Jalan Sidomulyo menuju Ujung Tanjung sepanjang 160 meter . Proyek kedua sepanjang 300 meter jalan Sidomulyo menuju Gang Terong ,

Anehnya kedua proyek peningkatan jalan ini, saat pantauan dilokasi tidak ada terlihat plang proyek .menurut keterangan warga bahwa plang saat pagi awal pekerjaan ada terpasang , Tapi sore hari sudah hilang gak tau kemana , ” Ujar salah satu warga .

Berdasarkan informasi yang dirangkum dari warga, Proyek ini diketahui warga adalah Penunjukan Langsung (PL) dari Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang ( PUTR ) Rohil anggaran APBD-P 2024. Jenis kegiatan Peningkatan Jalan Sidomulyo Kepenghuluan Ujung Tanjung sepanjang 160 meter, yang dikerjakan oleh CV. Ridho Abadi degan nilai Proyek sebesar Rp 183.905.000 Juta Rupiah, masa kerja 21 hari, sedangkan konsultan proyek adalah Althis Konsultan .

Namun Proyek kedua Peningkatan jalan Sidomulyo menuju Gang Terong diketahui warga tanpa ada plang. Kedua proyek ini menurut informasi warga dikerjakan oleh dua perusahaan kontraktor berbeda dari Duri .Bengkalis .

Kepala Dusun Syaiful Bahri didampingi ketua RT 24/RW/10 Sumanto saat ditemui dilokasi mengatakan ,
” Kami melihat pekerjaan dua proyek Peningkatan Jalan di wilayah kami ini terkesan asal jadi pak ! Coba bapak lihat ini bahan material seperti batu krikil dan pasirnya hanya di ratakan saja, tanpa ada pembuatan body jalan terlebih dahulu , ” Ujarnya sambil menunjuk posisi proyek jalan yang dikerjakan.

“Kalau kita lihat juga material yang digunakan untuk lapisan bawah jalan jenis batu krikil nya apakah best A atau B, tidak jelas karena batunya kebanyakan batu krikil bulat. Bukan batu krikil pecah ” Ujarnya protes .

” Kita sudah tegur kemarin orang proyeknya agar body jalan di kerjakan lebih dahulu, baru bahan material nya di ratakan , namun pihak pekerja terkesan tidak respon ,” Ujar Syaiful Bahri bersama beberapa warga saat itu di lokasi. Sabtu,(21/12/2024).

Menurutnya, proyek ini secara kasat mata dan proses pekerjaannya tidak seperti biasanya, terkesan asal asaan saja, proyek ini dikerjakan hanya 2 hari saja, kami khawatir jalan ini tidak akan tahan lama,” katanya kepada awak media .

Lebih parah lagi, saat Kepala Dusun Syaiful Bahri menunjukkan lokasi proyek kedua peningkatan jalan Sidomulyo menuju Gang Terong, sepanjang 300 meter , tampak jelas bahan material seperti tanah timbun masih terlihat beberapa tumpukan di tepi jalan yang belum di ratakan , dengan kondisi musim hujan saat ini kondisi jalan semakin parah karena licin dan bisa membahayakan pengendera jalan yang melintas , ” Proyek ini sudah 4 hari berhenti pak , apakah proyek ini sudah selesai kami juga gak tau , ” Ujarnya .

Menanggapi kondisi proyek ini , salah seorang warga bernama Ardi mantan seorang kontraktor yang paham dengan proyek, yang saat itu berada dilokasi bersama warga juga memberikan komentarnya ,” Biasanya Proyek peningkatan jalan seperti ini bahan material nya biasanya batu Best A atau B , namun kalau dilihat ini materialnya kebanyakan Batu krikil bulat , tapi kita tidak tau besttex nya seperti apa ” Ujarnya sambil tersenyum seakan curiga dengan pekerjaan proyek tersebut .

” Ardi menjelaskan pengalamanya saat mengerjakan beberapa proyek peningkatan jalan , menurutnya bahan material dalam peningkatan jalan seperti ini harusnya bahan materialnya Batu jenis Best A , setelah best A biasanya dilanjutkan untuk pengaspalan .” Paparnya menceritakan pengalamanya .

Kepala Dusun Syaiful Bahri dan RT 25/ RW/10 Sidomulyo Sumanto,atas nama warga meminta Penanggung Jawab Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) bisa turun ke lokasi untuk memantau dan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pengerjaan.proyek ini,

Kami berharap ada transparansi dan pertanggungjawaban dalam penggunaan dana proyek.” Katanya kepada media. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *