Pemanfaatan Pupuk Organik cair pada Biofarming tanaman hortikultura sebagai program MBKM (Proyek Independen) Mahasiswa UNPAB

JPPOS.ID || Kemendikbudristek telah meluncurkan suatu kebijakan program Merdeka belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan inovasi yang dibuat untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menghasilkan lulusan Perguruan Tinggi yang sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia kerja, maupun dinamika masyarakat.

Sejak tahun 2021, Program Studi Agroteknologi Unversitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), telah menetapkan mahasiswa dan mahasiswi semester 5 dan 6 untuk beraktivitas diluar kampus melalui program MBKM dalam 8 skema yang berbeda, yaitu Program Magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), Kewirausahaan, Riset, Proyek Independen, Pertukaran Pelajar, Asistensi mengajar, proyek kemanusiaan. Aktivitas MBKM ada yang dikelola oleh perguruan tinggi sendiri (UNPAB) atau yang dikelola langsung dibawah Kemendikbudristek.

Para mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) dari Kelompok skema Proyek Independen telah melaksanakan program utama dari bulan November 2023 – Januari 2024 yang bertujuan untuk Budidaya tanaman Hortikultura dengan teknik biofarming.

Disamping program utama, ditambah dengan program tambahan yaitu Penanaman tanaman tahunan, dan Pemeliharaan tanaman ubi kayu di mitra Living Lab Biro Laboratorium dan Perpustakaan (BLPT) UNPAB – di Glugur Rimbun, Desa Sampe Cita, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.

Dalam program tersebut, kelompok mahasiswa UNPAB semester 5 didampingi oleh 4 (empat) orang dosen pembimbing yaitu Dr. Najla Lubis, S.T M.Si, Ir. Armaniar MP, Ir. Zamriyetti MP, dan M. Hafidz S.Si., M.Si. Adapun salah satu kelompok yang dibimbing oleh dosen Dr. Najla Lubis S.T, M.Si beranggotakan mahasiswa M.Razuzul, M.Arif Siddiq, M. Alfrandi, dan Yudi melaksanakan Proyek independen pemanfaatan Pupuk organic cair (POC) pada teknik budidaya Biofarming pada tanaman hortikultura.

Hasil dari program MBKM ini menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan mitra budidaya tanaman hortikultura khususnya sawi yang diketahui memiliki nilai gizi untuk tubuh manusia. Sawi hijau dianggap sebagai makanan super karena kandungan gizinya yang tinggi, kaya serat, mineral, vitamin, dan fitonutrien yang memiliki banyak nilai gizi bersama dengan rasanya.

Sawi sangat rendah kalori, tetapi penuh dengan mikronutrien sepeti Vitamin A, C, dan K dan mineral penting seperti kalsium dan mangan. Manfaat sawi bagi kesehatan sangat beragam, seperti sumber antioksidan bagi tubuh, detoksifikasi tubuh, mengelola kadar kolesterol, memasok serat dan manfaat lainnya. Salah seorang mahasiswa, M. Razuzul menyatakan bahwa program ini membantu mereka dalam memahami pentingnya praktek budidaya Biofarming tanaman hortikultura sawi pada lahan bekas perkebunan kelapa sawit.

Program MBKM-Proyek Independen mahasiswa ini telah menjadi contoh sukses kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan mitra dalam mengatasi masalah budidaya tanaman hortikultura sawi yang memanfaatkan lahan pada tanaman ubi kayu dan lahan bekas tanaman kelapa sawit.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *