JPPOS. ID || Kerinci, Jambi. Sesuai dengan hasil pantauan awak media selama beberapa waktu terakhir, saat ini diduga ada beberapa Kepala Desa di Kabupaten Kerinci yang sampai saat ini belum tersentuh hukum terkait dengan penyalahgunaan Dana Desa dan salah satu nya adalah Desa yang paling ujung dan tersembunyi di Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, yaitu Desa Lubuk Tabun.
Dikarenakan hal tersebut, akhirnya pihak BPD turut angkat bicara, pada tahun 2020 lalu juga menurut keterangan dari salah satu anggota BPD yang mewakili seluruh BPD Desa Lubuk Tabun, dirinya mengatakan kepada Media ini melalui telepon seluler bahwa dalam pelaksanaan Dana Desa Lubuk Tabun Tahun 2020 diduga sangat jauh dari prosedur acuan yang tertuang dalam APBDS, dan yang lebih aneh lagi dalam pengelolaan Dana Desa tersebut tidak ada satupun aparat Desa yang dilibatkan.
Diduga Dandes dikelola secara pribadi oleh anak Kepala Desa tanpa melibatkan pihak BPD atau staf Desa Lain. “Anehnya juga, dalam item pekerjaan fisik membuat timbunan jalan saja yang dilaporkan dalam laporan sebanyak Rp.257.000.000; tapi pada pelaksanaan nyata pekerjaan tersebut selesai hanya dengan dana Rp.76.000.000; , pastinya sangat jauh menyimpang dari Rancangan Anggaran dan item acuan kerja”, terang anggota BPD yang tidak ingin namanya disebutkan.
Selanjutnya dana penjaga Posko Covid-19 yang dianggar kan di APBDS sebanyak Rp. 42.000.000 namun tidak ada yang disalurkan, akhirnya menimbulkan pertanyaan dialihkan kemana saja karena sampai saat ini belum ada kejelasannya.
“Karena kami seluruh anggota BPD Lubuk Tabun tidak pernah dilibatkan atau pun diberi tau kemana penggunaan Dana Desa tersebut, Jadi kami seluruh anggota BPD Lubuk Tabun menduga Dana Desa tersebut diduga sudah di Korupsi”, papar anggota BPD yang mewakili.
Karena dugaan itu akhirnya seluruh anggota BPD meminta kepada penegak hukum atau pihak yang berwenang untuk menindak lanjuti masalah tersebut yang diduga telah merugikan keuangan Negara dan masyaarakat Desa. Sebagai tindak lanjut, awak media mencoba menghubungi Kepala Desa tersebut untuk meminta konfirmasi tapi sampai saat ini belum bisa ditemui dan tidak bisa dihubungi, bahkan Kades selalu mengelak untuk di konfirmasi. (Hyantoni)