Jppos.id || Kota Metro – Walikota Metro Wahdi menyebut potensi peternakan sapi di Kota Metro cukup besar. Karena itu, pemerintah akan berupaya untuk terus mendorong agar peternakan sapi di Bumi Sai Wawai bisa terus berkembang.
“Potensi peternakan kita tentu besar sekali karena kita punya sapi ternak 530 ekor. Belum kambing etawa dan kemudian lahan pertanian kita sudah cukup luas,” kata Wahdi saat panen anak sapi di Kelompok Ternak Tunas Lembu Karya Yosodadi, Kamis.
Dikatakannya, untuk mengembangkan potensi peternakan sapi tersebut, Pemkot Metro mencanangkan program Gedor Kandang Sapi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi dan pengembangbiakan sapi.
“Gedor kandang itu ya gerakan yang dibangun saat ini, bagaimana kita itu meminta kepada para peternak semua itu inseminatornya ada, veterinernya ada, petugas lapangan ada,” katanya.
Wahdi menjelaskan, pemerintah akan berupaya untuk melakukan pendampingan kepada para peternak sapi. Kendati demikian, pihaknya meminta agar peternak bisa lebih adaptif dengan kemajuan teknologi.
“Tentunya teknologi harus ditingkatkan, adaptif terhadap kemajuan teknologi. Pemerintah harus hadir disitu, memfasilitasi semuanya sehingga dapat menghasilkan peningkatan ekonomi,” katanya lagi.
Pemkot Metro, lanjut dia, juga menjalin kerjasama antar daerah (KAD) dengan DKI Jakarta untuk memasarkan hasil ternak di Kota Metro seperti sapi, telur dan juga beras.
Ia menambahkan, dengan adanya potensi dan dukungan Pemerintah tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat Kota Metro untuk dapat menjadi pengusaha ternak.
“Masyarakat juga harus jadi pengusaha, itu lah yang kita inginkan, jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton,” imbaunya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro, Heri Wiratno menjelaskan, Kota Metro sudah pernah mendapatkan bantuan sapi dari Kementerian Pertanian RI.
“Ada bantuan tahun 2019 itu dapat 20 ekor, kemudian dikembangbiakkan peternak disini. Sapi bantuannya jenis brahman, yang di kembangbiakan lokal,” tuturnya.
Heri menambahkan, sampai saat ini tidak ada kendala dalam mengembangbiakkan jenis sapi brahman di Kota Metro.
“Kalo kendala emang gak ada, hanya dia lebih cepat melahirkan dan posturnya lebih kecil dari sapi impor. Daya tahan terhadap penyakit juga lebih tahan. Dari jumlah bantuan 20 ekor kini telah jadi 32 ekor,” pungkasnya.