jppos, id, Jakarta – Belasan warga dari Desa Sumber Jaya, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi Hilir, (Kuansing) Provinsi Riau mendatangi Istana Presiden RI. Kedatangan dari petani sawit tersebut, dalam rangka untuk meminta keadilan yang seadil-adilnya kepada Presiden RI Joko Widodo, terkait lahannya yang diduga diserobot oleh PT Wanasari Nusantara.
Hal itu, dikatakan oleh Maruli Tamba, ST selaku petani sawit bersama rombongan kepada awak media.
“Kami dari Desa Sumber Jaya, ada 69 Kepala Keluarga (KK), lahan seluas 137 hektar itu, sudah kami garap kurang lebih selama 25 tahun lamanya. Kami ada bukti sertifikat hak milik (SHM) dan juga punya bukti surat berdasarkan keterangan dari Camat Singingi Hilir. Dan sudah membayar pajak pada tahun 2022. Itu sudah dikeluarkan (enclave) oleh Bupati Kuansing,” kata Maruli Tamba, ST yang pernah menjabat anggota DPRD Kabupaten Kuansing, periode 2014-2019 dari Fraksi PDI Perjuangan sebagai Sekretaris di Komisi A, usai pertemuannya dengan pihak KSP, Senin (12/06).
“Dan juga sudah kami laporkan ke pihak Kementerian ATR/BPN, pada hari kamis tanggal 8 Mei 2023, bertemu dengan staf ahli profesional Menteri/Wakil Menteri, bapak Pandu, Alan, Ario dan yang lainnya, ada lima orang yang kami temui. Keluhan kami itu, diterima dengan baik, dari hasil dari pertemuan itu, pihak ATR/BPN akan segera membentuk tim terpadu, turun langsung kelapangan, terkait lahan tersebut,” ujarnya.
Lanjut Maruli Tamba, ST mengatakan, dirinya bersama petani sawit tersebut, sudah dua kali melakukan pertemuan dan disambut baik oleh pihak Kantor Staf Presiden RI.
“Pertemuan pertama pada tanggal 7 Juni tahun 2023, bertemu dengan bapak Imanta Ginting dan Sahat Lumban Raja sebagai Staf Presiden. Dan sekarang yang ke dua, pada hari Senin 12 Juni 2023 ini, bertemu dengan Yanes Yosua Frans sebagai staf ahli profesional. Itu kami disambut baik ya. Ada tiga point yang kami sampaikan,” sebut Maruli.
“Pertama, (1) kami memohon kepada bapak Presiden RI, Joko Widodo untuk membantu menyelesaikan terkait lahan warga desa sumber jaya, yang di duga lahan seluas 26 hektar ditumbang paksa oleh PT Wanasari Nusantara agar segera diganti untung, sesuai dengan harga sekarang. Karena lahan tersebut tempat kami bergantung mencari nafkah dan menyekolahkan anak-anak kami. Kedua (2) segala bentuk kriminalisasi yang diduga dilakukan oleh PT Wanasari Nusantara di lahan milik masyarakat desa sumber jaya seluas 137 hektar itu harus segera dihentikan. Dan ke tiga (3) kami memohon dan meminta kepada bapak Presiden RI, Joko Widodo buatkan surat sakti untuk kami bawa pulang ke Riau, agar supaya kami warga desa sumber jaya, menjadi tenang aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sebagai petani sawit,” harapnya.
“Namun, jika kami belum menerima surat itu. Kami akan tetap bertahan di Jakarta sampai surat itu dibuatkan,” beber Maruli lagi.
Sementara itu, dalam keterangan video berdurasi 54 detik milik warga desa sumber jaya, yang dikirim ke redaksi media ini. Pihak dari PT WSN saat berdialog dengan masyarakat desa setempat, mengatakan, bahwa pihaknya, tidak menumbangkan lahan, dikatakan hanya sebatas membersihkan lahan saja.
Ridwan.