JPPOS.ID – Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Duta Besar (Dubes) Belanda HE Lambert Grijns meninjau langsung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun Jalan Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Rabu (8/2). Peninjauan ini dilakukan terkait tindaklanjut kerjasama penanganan sampah yang akan dilakukan.
Lokasi pertama ditinjau adalah kawasan yang telah diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang kini diberi nama Taman Edukasi Sampah. Selain tempat beristirahat, kawasan ini juga sering digunakan warga sekitar untuk bersantai karena dilengkapi 4 bangunan joglo. Dari tempat ini, Bobby Nasution dan Lambert dapat melihat sekeliling TPA, termasuk tempat yang akan dijadikan sanitary landfill.
Setelah itu, Bobby Nasution dan Lambert didampingi Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan, Kadis Perumahan Kawasan dan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Endar Sutan Lubis, Kapolresta Belawan AKBP Josua Tampubolon, serta tim dari Belanda selanjutnya meninjau lokasi pembuangan sampah. Di tempat itu, Bobby Nasution dan Lambert tampak berbincang terkait penanganan sampah yang akan dilakukan. Peninjauan dipungkasi dengan melihat proses pembuatan briket yang bahan dasarnya sampah.
Di Belanda, jelas Bobby Nasution, sudah ada perusahaan yang akan mensupport pengelolaan TPA sesuai dengan bidangnya masing-masing. Terkait itu, imbuhnya, Pemko Medan segera melakukan rapat teknis untuk pembuatan Feasibility Study (studi kelayakan). “Harapan kami kerja sama ini bisa sampai pengerjaan di lapangan,” harapnya.
Usai peninjauan ini, Bobby Nasution mengatakan, Pemko Medan akan melakukan meeting berikutnya sekitar seminggu lagi. “Meeting kita lakukan langsung dengan para pelaku usaha dan investor langsung sesuai yang ditunjuk Pak Dubes. Sebab, di akhir tahun 2022, teman-teman dari Belanda sudah datang kemari dan melihat langsung TPA. Artinya, mereka sudah mendapatkan gambaran detailnya sedikit,” jelasnya.
Sementara itu, Dubes Belanda HE Lambert Grijns mengatakan, keberadaan TPA Terjun sangat penting bagi Pemko Medan dan masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya di TPA tersebut. Apalagi, ungkapnya, TPA Terjun merupakan satu-satunya TPA aktif yang ada di Kota Medan. “Ada sekitar 200 pekerja yang menggantungkan hidupnya di TPA ini,” sebut Lambert. (JPP/RT)