Diduga Pihak UPTD PU Bina Marga Ugal-ugalan, Baru Sebulan Diperbaiki, Jalinsum Sudah Rusak Parah

JPPOS.ID _ SUMUT
Paluta — Warga di Desa Kecamatan Portibi, terlihat sedang memperbaiki jalan lintas Sumatera (Jalinsum), warga mengeluhkan kondisi jalan lintas Sumatera, Gunung Tua, sibuhuan tepatnya di Desa Aek Haruaya yang lazimnya masyarakat menyebutnya jembatan Aek Hotal tidak layak di buat gorong-gorong, saat ini sudah dalam keadaan rusak parah dan sangat mengkhawatirkan untuk digunakan. Padahal, jalan ini baru berusia sebulan diperbaiki.

Menurut pantauan di lokasi, “Jalan Lintas tersebut kelihatannya ada dugaan pihak UPTD PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara tidak lebih dahulu membuat AMDAL. Perencanaan yang memperkirakan latar belakang perbaikan jalan lintas provinsi ini, yang seharusnya jalur air (aek hotal) ini tidak layak di buat gorong-gorong melainkan di buat jembatan, karena kondisi air yang melewatinya terlalu besar dan deras,” ujar salah satu warga yang ikut membantu perbaikan jalan yang sudah berlobang. Sabtu (28/11/20).

Warga menambahkan, “Baru sebulan di perbaiki  sudah dalam kondisi rapuh dan rusak, bahkan ada yang menggunakan batang kelapa dan besi, jembatan di timbun begitu saja dengan sertu, begitu truk lewat hancur lebur dan menghasilkan lobang besar sehingga mengancam bahaya bagi pengendara baik roda dua maupun roda empat.” terang Warga. 

Masyarakat setempat mengaku khawatir dengan kondisi jalan yang dapat sewaktu-waktu ambruk jika tetap dipaksakan untuk digunakan dalam kondisi tersebut memakai gorong-gorong dan warga juga berharap agar pihak PU Provinsi agar menggantinya dengan jembatan.

Bak buah simalakama, warga mengaku tidak bisa berbuat banyak, sebab jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat yang menghubungkan dengan Provinsi Riau.

Informasi yang dihimpun di lapangan, perbaikan jalan lintas Sumatera ini sudah bertahun-tahun rusak dan pada sekitar sebulan yang lalu tepatnya pada Desember 2020 ini mendapat perbaikan yang kelihatannya hanya memakai tiga buah gorong-gorong atau separuh dan lainnya menggunakan batang kelapa dan besi jembatan bekas yang di timbun dengan Sertu,

Hasilnya belum seumur jagung kondisinya sudah rusak parah yang hanya membuang-buang anggaran, menghasilkan keresahan juga membuat puluhan kendaraan antri panjang untuk menunggu giliran lewat yang kondisinya dalam perbaikan oleh masyarakat sekitar, seharusnya pihak UPTD PU Bina Marga Provinsi Sumut merasa malu. (Sahnan Harahap).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *