JPPOS.ID
CIANJUR – Persoalan rumah tidak layak huni ( RTLH) merupakan salah satu PR besar bersama. Bukan tugas pemerintah semata, tapi seluruh komponen masyarakat, pihak swasta hingga komunitas-komunitas mandiri yang dibentuk secara swadaya.
Memang jika kita berbicara tentang penuntasan RTLH, tidak akan ada habisnya, seperti contoh yang ada saat ini. Rumah Nenek Jompo, Ema Aab 72 tahun di kampung Peteuycondong Rt 001/009 Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur nyaris abruk.
Ironisnya, kendati rumah nenek tersebut tampak sudah miring dan nyaris ambruk, namun hingga saat ini, masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Cianjur.
Sementara kehidupan Nenek Jompo, Ema Aat dalam kesehariannya mengandalkan hidup jadi pemulung padi di sawah orang lain, istilah kata sunda (Ngeprik urut ngagebuk pare di sawah batur).
“Ema mah tiasa emam teh kengeng hasil ngeprik tina jarami pare di sawah batur. (ema bisa makan dari hasil ngeprik jerami padi di sawah orang lain),” Ungkap Aab bernada sedih, saat ditemui dirumah kediamannya, Rabu (26.08.2020)
Terpisah kepala Desa Songgom A. Suryati saat dikonfirmasi mengatakan, memang rumah nenek jompo tersebut sudah tidak layak huni, dan memerlukan bantuan kita selaku pemerintah.
“Kemarin kita bersama bhabinkamtibmas dan babinsa melihat langsung kondisi rumah nenek jompo tersebut,”Ujarnya.
Disinggung bagaimana langkah pemerintah untuk membantu rumah nenek tetsebut, Kades mengatakan untuk saat ini kita tengah berusaha untuk dapat membangun.
“Mundah mudahan ada rizkinya Insa Allah pasti akan kita bangun, tapi harus besabar karena harus menunggu anggaran dulu,” Jelasnya.
Kendati demikian kades berharap jika memang ada donatur yang mau membantu pihaknya sangat bersyukur. Karena menurutnya jika rumah tersebut tidak segera dibangun di khawatirkan akan roboh.
“Ya’ sangat bersyukur jika memang ada orang yang mau membantu warga kami,”Harapnya.
(Asep.D.Henra M jabar)