JPPOS.ID_Tarutung — Bonar Tobing (45) ditemukan tak bernyawa dalam kondisi membusuk di Kamar tempat Kost di Jalan Raja Johannes Huta barat, Hapoltahan, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Kepada Media, pemilik Rumah Kost Jetro Hutabarat tempat kejadian menceritakan kronologis tersebut terungkap berkat kecurigaan tetangganya Holong Harianja yang mencium aroma tak sedap dan melihat banyak lalat di depan Rumah korban dan sudah 3 hari tidak melihat korban keluar rumahnya yang terkunci dari dalam, karna merasa janggal (HH) kemudian menghubungi pemilik Rumah Kost Jetro Hutabarat melalui telepon selular. Kamis (22/19/20).
Kemudian Jetro Hutabarat dan Holong Harianja mengintip kedalam Kamar korban melalui celah kecil jendela, dan terlihat korban dengan posisi terlentang dengan mata dan hidung mengeluarkan darah serta wajah yang sudah membengkak. Tak pikir panjang, Jetro Hutabarat langsung melapor kepada Kepala Desa Hapoltahan Ranto Hutabarat dan meneruskan kepada Polmas dan menghubungi istri korban M Boru Simarangkir.
Sekitar jam 15.00 Wib, Kepala Desa bersama Polmas, pemilik rumah kost, istri korban dan putrinya membongkar paksa pintu Rumah Kost tersebut dan mendapati korban telah tewas dengan posisi terlentang dengan kondisi wajah dan tubuh membengkak dan mata dan hidung mengeluarkan darah dan sudah mengeluarkan bau tak sedap, Selanjutnya Polmas melaporkan ke Polres Tapanuli Utara.
Kapolres Taput AKBP. Jonner MH Samosir. SIK melalui kasubbag humas Aiptu W. Baringbing dihubungi media ini melalui WA membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan , setelah kita mendapat informasi tersebut, Unit Inafis bersama Polsek Sipoholon langsung turun ke TKP. Mengingat bahwa saat ini masih Pandemi, kita berkordinasi dengan Satgas Gugus Tugas Covid-19 Taput di TKP dengan memakai Baju Astronot lengkap.
Dari hasil keterangan beberapa orang saksi yang kita himpun di TKP yakni, Sahat Sigalingging teman korban PHL UPT Bina marga Provsu, bahwa senin (19/10/20) mereka masih sama-sama bekerja dengan korban di Toba dan pukul 21.00 wib saksi mengantar korban ke rumah kontrakannya, korban diketahui tinggal di rumah kontrakan sendiri karena sudah pisah ranjang dengan istri selama lima tahun terakhir, pada hari Selasa (20/10/20) pukul 05.wib, saksi kembali menjemput korban untuk berkerja , namun beberapa lama mengetok pintu rumah korban tidak menyahut sehingga meninggalkannya.
Setelah anggota kepolisian tiba di TKP, Kemudian team kita melakukan olah TKP serta menghadirkan Satgas Gugus Tugas Covid-19 Taput dengan pakaian APD lengkap untuk mengantisipasi Covid-19 dan dari hasil penyelidikan terhadap korban, tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan di tubuh korban. Istri dan anak korban membuat pernyataan agar tidak usah di lakukan autopsi, karena tidak ditemukan kejanggalan atas kematian suaminya.
“Saat ini korban sudah kita bawa ke Ruang mayat RSU tarutung sesuai dengan kesepakatan keluarga sebelum di kebumikan besok, karena korban sudah sempat bau busuk, sehingga keluarga korban sepakat agar penguburan dilakukan jumat 23/10 langsung dari kamar mayat untuk mencegah penularan penyakit,”terang Walpon Baringbing. (BOS).